Suara.com - Banyak pelaku usaha kuliner kerap bingung bagaimana cara membesarkan usahanya jadi lebih berkembang, hingga bisa membuka lapangan pekerjaan.
Menjawab masalah ini, Owner Ayam Goreng Nelongso - Nanang Suherman menyarankan alih-alih fokus sekadar membuka usaha, baiknya juga fokus pada target market atau target konsumen yang ingin dituju.
Nanang lantas mencontohkan, saat membangun dan mengembangkan Ayam Goreng Nelongsong. ia mentargetkan mahasiswa sebagai konsumen, maka ia akan fokus membuka usaha atau cabang di lokasi yang banyak ditinggali mahasiswa.
"Yang saya lakukan setia kepada target market tersebut, 70 persen mahasiswa, 10 persen sebelum jadi mahasiswa, dan 20 persen mantan mahasiswa," ujar Nanang saat konferensi pers Shopee Pay, Jumat (16/7/2021).
Meski terhalang pandemi Covid-19 yang membuat mahasiswa harus berdiam diri di rumah atau di tempat kos, nyatanya Nanang juga punya ide lain, yaitu tetap mendatangi lokasi atau kota penghasil mahasiswa.
Ini karena Nanang sadar, mahasiswa penyumbang omset terbesar bagi usahanya, maka ia akan terus berfokus dan setia kepada konsumennya.
"Sampai saat ini 71 cabang kita, nggak ada yang tutup saat pandemi. Sementara misalnya mahasiswa di Malang nggak ada, akhirnya lari ke daerah penghasil mahasiswa, didekatin di sana buka cabang," imbuh Nanang.
Menurut Nanang, memahami konsumen adalah hal terpenting dalam usaha. Misalnya memahami kebutuhan, cara hidup, dan kebiasaan para mahasiswa.
Ayam Goreng Nelongso sendiri pada awalnya adalah tempat makan yang menjual satu paket nasi, sayap ayam, dan sambal yang dijual seharga Rp5000 saja.
Baca Juga: Ayam Cha Do Jo, Hidden Gem Kuliner Porsi Jumbo di Yogyakarta
"Saya sengaja membuat paket menu murah meriah karena sejak awal saya bertekad untuk menyasar mahasiswa sebagai target pasar. Itulah sebabnya, Ayam Goreng Nelongso hingga sekarang selalu konsisten menghadirkan beragam menu terjangkau yang ramah bagi kantong mahasiswa," pungkas Nanang