Suara.com - Indonesia telah mengembangkan banyak desa wisata di daerah-daerah yang telah lama dikenal oleh pelancong dalam dan luar negeri.
Kekinian, perusahan Total Solutions Information and Communication Technology (ICT) Lintasarta, mendorong pemerintah daerah untuk menggunakan teknologi digital dan membangun Desa Wisata berbasis Smart City dan Smart Tourism.
Ini, kata Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar, sangat diperlukan guna memudahkan turis dalam mengakses wilayah pariwisata yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi daerah dari waktu ke waktu.
“Selama ini, komitmen pemerintah dan operator untuk membangun akses komunikasi dan Internet sangat serius. Maka itu, mari berkolaborasi bersama untuk membangun pariwisata ekonomi Indonesia menjadi lebih pintar, kota demi kota, dan kita tingkatkan aktivitasnya bersama-sama, ” katanya saat berbicara dalam Talk Show bertajuk 'Memacu Pariwisata, Membangun Ekonomi Daerah' pada Investor Daily Summit 2021, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: Raih Rekor MURI, Menteri Sandiaga Uno Sebut Gara-Gara Datsun Go
Dalam sesi pemaparan, Arya Damar menyampaikan bagaimana Teknologi, Informasi, dan Komunikasi telah menjadi komponen utama yang dibutuhkan untuk memasarkan industri pariwisata kepada masyarakat secara lebih luas.
Pada dasarnya, kata Arya, ICT sangat berperan dalam kemajuan pariwisata Indonesia yang mencakup tiga komponen yakni infrastruktur, digitalisasi, dan Smart City.
Untuk komponen infrastuktur, pemerintah telah membangun infrastruktur ICT hingga menjangkau daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Hal ini dilakukan melalui pembangunan infrastruktur BTS 4G dan VPS oleh Kominfo untuk melayani aplikasi terpusat kota dan kabupaten (shared-service infrastructure).
“Setelah infrastruktur dikembangkan, maka selanjutnya adalah mendorong digitalisasi,” tegas Arya.
Kedua, mendorong digitalisasi yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah melalui penggunaan teknologi digital. Misalnya, penggunaan QRIS untuk pembayaran tanpa kontak fisik (contactless payment), e-Perijinan, e-Planning, e-UMKM, e-Tourism, dan e-Farmer.
Baca Juga: Terhimpit di Tengah Pandemi, Kusir Andong di Jogja Terpaksa Jual Kuda untuk Bertahan Hidup
Ketiga, Smart City. Lewat sistem Kota Cerdas mampu meningkatkan pelayanan dan menjadi alat bantu bagi para pembuat kebijakan (data driven decision making). Konsep Smart City juga mencakup implementasi business intelligence atau big data, melakukan data sharing yang dapat digunakan komunitas pengembang.
“Intinya, bagaimana mendigitalisasi infrastruktur, pemerintah, dan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk memperoleh solusi dalam mengembangkan sektor pariwisata,” kata Arya.
Beberapa teknologi pendukung digitalisasi yang sudah disebutkan di atas memerlukan teknologi inti, yaitu Cloud. IDC memperkirakan penggunaan Cloud pada seluruh sektor industri di Indonesia akan melesat menjadi Rp 27,3 miliar atau mencapai 201,8% pada 2025. Tercatat tingkat pertumbuhan tahun majemuk (CAGR) meningkat hingga 31,8%, dari Rp 9,1 miliar pada 2021.
Demi berkontribusi dalam pengembangan industri pariwisata nasional, Lintasarta berupaya menunjang ICT di Indonesia melalui penyediaan Cloud yang dapat digunakan oleh industri pariwisata.
Sistem komputasi awan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan di sektor pariwisata, serta para wisatawan agar memperoleh kemudahan dalam berbagai akses saat menjalankan aktivitas pariwisata.
Dalam hal ini, Lintasarta sebagai perusahaan ICT ternama di Indonesia yang lebih dari 3 dekade membantu berbagai perusahaan untuk mengembangkan bisnis, memperkenalkan kembali solusi Cloud dengan nama Lintasarta Cloudeka.
Arya menuturkan, Lintasarta Cloudeka merupakan penyedia Cloud karya anak bangsa nomor 1 di Indonesia yang dapat diandalkan untuk membangun serta memelihara kemitraan yang kuat guna meningkatkan bisnis lokal melalui penyediaan layanan Cloud yang menyeluruh.
"Cloudeka hadir untuk berkolaborasi bersama mulai dari start-up hingga perusahaan besar. Cloudeka lahir agar kita bisa membangun lebih baik, untuk Anda, untuk kita, dan untuk bangsa," ujar Arya.
Melalui penggunaan Cloud, para pengguna bisa menghasilkan aplikasi digital yang dapat digunakan untuk kemudahan aktivitas pariwisata. Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun perusahaan yang terkait dengan sektor pariwisata.