Ini Tantangan Penerapan Kampus Merdeka Di Tengah Situasi Pandemi Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 16 Juli 2021 | 12:15 WIB
Ini Tantangan Penerapan Kampus Merdeka Di Tengah Situasi Pandemi Covid-19
Ilustrasi kuliah online. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari satu tahun sudah Pandmei Covid-19 berlangsung di Indonesia. Pandemi ini juga berdampak langsung pada sektor pendidikan, yang membuat kegiatan belajar termasuk perkuliahan harus dilakukan secara online.

Salah satu program yang terancam terhambat karena adanya pandemi covid-19 adalah program merdeka
belajar-kampus merdeka. Program yang telah menjadi perhatian banyak pihak setelah pertama kali dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2020 lalu.

Hal itu juga terjadi dan dirasakan civitas akademika Swiss German University. Wakil Rektor Bidang Akademik Swiss German University, Dr. Irvan S. Kartawiria, S.T., M.Sc, bahwa memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengajaran selama pandemi Covid-19.

"Tantangan terbesar adalah di engagement mahasiswa atau keterlibatan mahasiswa di proses pembelajaran atau di pertemuan," kata Irwan dalam webinar baru-baru ini.

Baca Juga: Perkuat Program Merdeka Belajar, Ini yang Dilakukan USU

Aplikasi bimbel online terbaik - ilustrasi belajar online (Pixabay/StartupStockPhotos)
Aplikasi bimbel online terbaik - ilustrasi belajar online (Pixabay/StartupStockPhotos)

Ia menjelaskan, pada pembelajaran tatap muka, interaksi antara dosen dan mahasiswa cukup erat. Belum lagi, kelas di SGU teramasuk kecil.

"Di SGU ukuran kelas kecil dan interaksinya sangat hangat dan itu yang akan dirindukan dengan perkuliahan online, karena tentu ada hambatan hambatan seperti terbatasnya visual dan lain lain," ujar Irvan.

Namun, menurut hasil evaluasi, lanjut Irvan, tidak ada tantangan yang berarti selama masa pembelajaran. Semua mater dan bahan ajar juga tetap tersampaikan dengan baik.

Lebih lanjut, Irvan mengatakan bahwa sebenarnya jauh sebelum program Kampus Merdeka - Merdeka Belajar (MBKM) diterapkan oleh pemerintah, hal itu telah menjadi inti dari proses perkuliahan di tempatnya.

"Seperti saya bilang tadi (MBKM) itu bagian dari darah daging SGU, itu DNA ada di mbkm meskipun pilihan atau hak, kami buat agar mahasiswa mengambil pilihan ini," kata dia.

Baca Juga: Merdeka Belajar, Melangkah Maju demi Suksesi Pendidikan

Sebagai informasi, Program Kampus Merdeka sendiri memiliki beragam program kerja mulai dari Kampus Mengajar, Magang, Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Indonesian International Student Mobility Awards, KKN Tematik, Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, hingga Wirausaha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI