Pengertian Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik untuk Menangkal Hoaks

Jum'at, 16 Juli 2021 | 11:45 WIB
Pengertian Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik untuk Menangkal Hoaks
Ilustrasi cara berpikir. (pexels.com/Vlada Karpovich)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Contoh: Perkembangan sejarah antara zaman praaksara dan zaman aksara di Nusantara, salah satu aspek yang dilihat adalah budaya.

Periodisasi dapat memudahkan memahami hal-hal seperti:

- Perkembangan manusia dari waktu ke waktu.
- Kesinambungan antarperiode.
- Kemungkinan pengulangan fenomena.
- Perubahan dari periode awal hingga periode berikutnya.

Cara Berpikir Sinkronik

Cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang meluas, namun tidak terlalu memikirkan dimensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, seseorang bisa menganalisa suatu peristiwa sejarah tertentu pada waktu tertentu.

Misalnya, penggambaran sosial dan politik Indonesia ketika terjadi reformasi pada tahun 1998. Penggambaran peristiwa sejarah di sini hanya menganalisis struktur dan fungsi sosial dan politik di tahun 1998 saja.

Dalam informasi dijelaskan apa yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, siapa saja tokoh yang terlibat, di daerah mana saja peristiwa reformasi terjadi, bagaimana dampak reformasi bagi pemerintahan dan masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Sehingga yang jadi fokus adalah peristiwa, bukan urutan waktu kejadian.

Sinkronik sering digunakan dalam ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, antropologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.

Meski begitu, baik ilmu sejarah maupun ilmu sosial saling berkaitan. Ada kalanya ketika ingin meneliti sejarah, bisa menggunakan ilmu sosial, begitupun sebaliknya.

Baca Juga: Tahukah Anda, Sering Berpikir Positif Baik untuk Imunitas Loh!

Contoh: Kondisi sosial dan politik Indonesia pada orde baru tahun 1966 sampai tahun 1998 yang ditulis oleh seorang ahli ilmu sosial dan politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI