Suara.com - Sepasang calon pengantin terpaksa membatalkan pernikahan karena tak sepakat perihal acara pesta. Mempelai wanita ingin pesta kecil-kecilan, tapi si pria mengharapkan yang sebaliknya.
Melansir Mirror, cerita ini dibagikan oleh mempelai wanita secara anonim di Reddit. Awalnya, ia dan mantan tunangannya mencoba mencari solusi agar pernikahan tetap berjalan.
Pasangan ini tadinya sudah mencapai keputusan yang disepakati bersama. Si wanita setuju kalau mantan tunangannya agak bermewah-mewah asal tidak berlebihan.
"Ketika bertunangan, kami melakukan percakapan panjang yang menghasilkan kompromi. Kami berdua sangat senang dengan hasil itu," kata wanita itu melansir Mirror, Rabu (14/7/2021).
"Kami mulai membuat pemesanan, reservasi, dan membayar deposit untuk pernikahan kami. Ini semua memakai uang dari bank dia," lanjut wanita tersebut.
Namun, masalah kemudian muncul setelah ibu dan bibi pihak pria memprotes keputusan tersebut. Mereka keberatan karena ada beberapa tradisi yang diubah agar tetap sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

Pasangan ini memang berasal dari negara berbeda. Pihak keluarga pria menganggap bahwa perubahan tradisi sama dengan tidak menghormati budaya ayah calon mempelai pria.
Ibu dan bibi pria itu pun mengeluarkan ancaman serta menganggapnya sebagai anak durhaka. Saat diminta untuk merenungkan kembali pendapat itu, mereka justru semakin murka.
"Melalui percakapan, mereka kemudian mengetahui tentang dua (tradisi) lainnya dan akhirnya mengancam untuk tidak mengakuinya karena menjadi anak yang durhaka," imbuh wanita itu.
Baca Juga: Kisah Wanita Jatuh Cinta Pada Pria Pendonor Sperma, Padahal Punya Lebih dari 150 Anak
Pihak keluarga meminta pria itu membatalkan pernikahannya jika memang tak sanggup memenuhi permintaan mereka. Dan ya, dia membatalkan pernikahannya dengan sang kekasih.