Suara.com - Sebagai tempat untuk mandi, cuci, dan kakus, kamar mandi pasti hampir akan selalu basah. Namun, bukan berarti kamar mandi harus selalu lembap, karena kamar mandi yang lembap akan menjadi masalah untuk para penghuni rumah.
Kamar mandi yang lembap biasanya disebabkan oleh ventilasi yang kurang memadai, dan juga akibat tidak dikeringkan dengan segera. Padahal, kelembapan adalah tempat favorit untuk bakteri dan kuman berkembang. Terutama di area kloset, bidet, bathtub, shower, atau wastafel. Selain bisa mengeluarkan bau yang kurang sedap, kondisi ini juga bisa menjadi sumber penyakit untuk orang rumah.
Bukan hanya itu, kamar mandi yang lembap akan menyebabkan furnitur dan perabot kamar mandi yang terbuat dari kayu dan besi berumur pendek. Kayu akan lebih cepat lapuk dan besi berkarat karena kelembapan yang tinggi. Begitu juga plafon dan dinding yang mudah berjamur dan lapuk akibat kandungan air yang menyerap ke dalam tembok.
Maka dari itu, mulailah memperhatikan kondisi kamar mandi Anda di rumah. Kamar mandi tidak perlu selalu kering. Namun, jangan sampai kamar mandi terlalu basah tanpa ventilasi yang memadai.
Baca Juga: 5 Tanaman Indoor Terbaik untuk Kamar Mandi
Dekoruma punya beberapa cara di bawah ini untuk mencegah kamar mandi menjadi lembap dan menyebabkan masalah di kemudian hari.
1. Kamar Mandi Bebas Genangan Air
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, hindari dinding dan lantai kamar mandi menjadi terlalu basah. Ditambah dengan ventilasi yang kurang memadai, kondisi ini memicu kelembapan karena air yang menyerap ke dalam pondasi lantai dan dinding melalui pori-porinya.
Kamar mandi yang penuh genangan air juga berbahaya untuk keselamatan, terutama bagi anak kecil dan lansia. Risiko terpeleset akan lebih tinggi. Maka dari itu, selalu pel lantai kamar mandi dan lap dinding kamar mandi yang basah sebagai pencegahan.
Untuk pencegahan yang lebih efektif, pondasi lantai dan dinding kamar mandi bisa dilapisi dengan material tahan air yang mencegah air untuk meresap ke dalam pori-porinya.
2. Memisahkan Area Kering dan Area Basah
Langkah selanjutnya untuk mencegah terlalu banyak genangan air di kamar mandi, Anda bisa mendesain kamar mandi untuk memiliki area kering dan basah yang terpisah. Area kering meliputi kloset dan wastafel. Kemudian area basah adalah lokasi shower, bathtub, atau bak mandi.
Baca Juga: Hendak Mandi, Pria Ini Urungkan Niat, Ada Mata Memandang dari Lubang Pembuangan
Dengan begitu, area kering akan terjaga dan area basah bisa dibersihkan secara rutin dari genangan air. Biasanya hal ini dilakukan dengan membuat area kering lebih tinggi daripada area basah atau pemisahan dengan partisi.
3. Memasang Exhaust Fan
Kurangnya ventilasi (jendela atau cerobong atap) di kamar mandi menjadi salah satu penyebab kamar mandi menjadi lembap. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan memasang exhaust fan. Kipas angin ini biasanya di pasang di plafon atau dinding bagian atas kamar mandi.
Fungsinya mengoptimalkan sirkulasi udara di kamar mandi dengan menghisap udara yang lembap dari dalam kamar mandi dan digantikan dengan udara segar dari luar.
4. Jendela Kamar Mandi yang Memadai
Meski privasi menjadi yang utama, jendela juga masih diperlukan di kamar mandi sebagai sumber ventilasi. Jendela yang dibuka juga bisa membantu perputaran udara dari luar ke dalam kamar mandi untuk menggantikan udara yang kotor. Lebih lanjut, jendela juga memberi penerangan alami untuk pengguna kamar mandi.
Biasanya, jendela yang digunakan di kamar mandi adalah jendela persegi panjang yang diletakkan di dinding bagian atas dekat plafon.
Meskipun demikian, ada beberapa orang yang memasang jendela berukuran penuh yang kemudian ditutupi tirai, roller blind, kaca film, atau kaca buram untuk pencahayaan lebih maksimal.
5. Mengganti Bak Mandi dengan Shower
Bak mandi konvensional merupakan salah satu sumber penyebab kelembapan. Air yang tersimpan di dalam bak akan menguap dan terjebak di penjuru kamar mandi, menyebabkan udara yang lembap. Begitu juga jumlah air yang biasanya tergenang saat mandi menggunakan gayung dari bak mandi.
Maka dari itu, cobalah mengganti bak mandi dengan shower atau pancuran. Shower sudah terbukti menjadi salah satu cara mandi yang paling hemat air. Juga, mengurangi risiko untuk menguap atau menghasilkan terlalu banyak genangan.
Terutama, apabila area shower dipisah menggunakan kaca partisi atau setidaknya tirai shower supaya memisahkan area kering dengan area basah.
6. Menggunakan Dehumidifier di Kamar Mandi
Sebagai opsi dan alat bantu dari exhaust fan, menggunakan perangkat elektronik penyerap kelembapan dehumidifier bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi kelembapan di kamar mandi. Pilih ukuran dan kapasitas sesuai dengan ukuran kamar mandi dan jumlah ventilasi yang ada.
Humidifier mungkin memang lebih mahal daripada exhaust fan, namun lebih praktis karena tidak perlu melakukan pemasangan. Pilihannya pun beragam dan sudah cukup terjangkau untuk yang berukuran kecil atau sedang.
7. Memasang Tanaman Hias di Kamar Mandi
Anda bisa memasang tanaman hias yang mampu hidup di lingkungan yang lembap. Beberapa di antaranya misalnya, bunga anggrek yang cantik, sirih gading dan lidah mertua yang sedang populer, atau spider plant yang menjuntai dan funky. Keempatnya bisa hidup dalam keadaan minim cahaya, lembap, bahkan tanpa disiram selama beberapa hari atau minggu.
Tentunya, tanaman-tanaman ini akan bisa menyerap uap air yang berputar di kamar mandi untuk mendukung pertumbuhannya. Mengurangi kelembapan dalam kamar mandi.
Di sisi lain, tanaman-tanaman ini menjadi dekorasi cantik yang menghidupkan suasana kamar mandi.
Kamar mandi yang bersih, wangi, dan kering membuat penghuni rumah akan betah berlama-lama di kamar mandi. Selain langkah-langkah di atas, membersihkan kamar mandi secara rutin juga membantu untuk mencegah kamar mandi menjadi terlalu lembap.
Artikel terkait:
5 Inspirasi Kamar Mandi Warna Warni, Hadirkan Nuansa Atraktif Saat Mandi
7 Jenis Pintu Kamar Mandi Ini Sulap Rumahmu Jadi Kinclong!
6 Desain Kamar Mandi Kecil, Luas Terbatas Bukan Halangan!
Published by Dekoruma |