Suara.com - Punya penghasilan sendiri, terutama bagi yang belum menikah, mungkin punya kebebasan menggunakannya untuk apa pun. Tetapi berapapun pendapatan seseorang, baik sudah menikah ataupun belum, merencanakan keuangan tetap penting, lho.
Menurut perencana keuangan Rista Zwestika Reni, perencanaan keuangan sebenarnya seperti peta yang mengarahkan untuk bisa segera sampai ke tujuan keuangan.
"Jadi sangat penting, sama pentingnya ketika bekerja untuk mendapatkan uang. Maka begitu juga bawa uang itu harus direncanakan," kata Rista dalam video virtual KPCPEN Infonomic 'Mengatur Cash Flow', Rabu (14/7/2021).
Karena begitu pentingnya, orang yang tidak melakukan perencanaan keuangan sejak awal berisiko alami sejumlah dampak.
Baca Juga: KSK Insurance Indonesia Gelar Program KSK Peduli Ibu Tunggal Cerdas Finansial
"Pertama, sudah pasti uang kita akan mengalir begitu saja, tidak tahu uang akan kemana. Kedua kalau terjadi risiko dengan adanya pandemi Covid-19 sejak 2020 sampai hari ini, maka kita akan terganggu kondisi keuangan dalam skala besar," papar Rista.
Jika kondisi keuangan telah terganggu dalam skala besar, maka dampaknya bisa menghambat tercapainya berbagai tujuan eencana keuangan. Seperti menikah, beli rumah, hingga dana pensiun yang tidak pernah terwujud.
"Jadi efeknya kalau tidak melakukan perencanaan keuangan dengan tepat, maka kehidupan akan menjadi sia-sia," kata Rista.
Kapan perlu memulai merencanakan keuangan? Menurut Rista, setelah memiliki pendapatan tetap harus segera lakukan perencanaan keuangan. Banyak teori bertebaran mengenai cara menyusun perencanaan keuangan. Tetapi yang terpenting harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
"Perencanaan keuangan itu sebuah seni yang memberikan kebebasan kita untuk mengatur uang. Jadi harus disesuaikan, tidak bisa diambil patokan. Karena keuangan kita dengan keuangan orang lain berbeda. Sesuaikan dengan tingkat kenyamanan kita," pungkasnya.
Baca Juga: Reformasi Perpajakan, Sri Mulyani: APBN Harus Sehat Kembali