Suara.com - Sejumlah pedagang jahe wedang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ketiban rejeki di tengah pandemi COVID-19, karena permintaan konsumen meningkat.
"Biasanya,sebelum pandemi COVID-19 habis sebanyak 15 liter, namun kini menjadi 30 liter, " kata Odah (35) seorang pedagang jahe wedang di Jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Selasa (13/7/2021).
Meningkatnya permintaan konsumen itu tentu berdampak terhadap pendapatan ekonomi. Saat ini, dirinya bisa meraup keuntungan Rp 150.000 dari sebelumnya Rp 75.000 per hari.
Kebanyakan konsumen membeli jahe wedang itu dipercaya untuk memperkuat imun tubuh sehingga tidak mudah terserang COVID-19.
"Kami cukup terbantu ekonomi keluarga di tengah pandemi COVID-19 dari hasil penjualan jahe wedang itu," katanya menjelaskan.
Begitu juga pedagang lainya, Amin (45) mengatakan dirinya kini omzet pendapatan naik dua kali lipat di tengah pandemi COVID-19, karena permintaan minuman jahe wedang laku keras.
Harga minuman jahe wedang Rp 7.000 per gelas dan pendapatan bisa meraup keuntungan Rp 150.000 dari sebelumnya Rp 75.000 per hari.
"Kami mulai berjualan pukul 17.00 WIB dan habis pukul 22.00 WIB, " Amin menjelaskan.
Ia mengatakan minuman jahe wedang diproduksi dengan bahan baku dari jahe merah dicampur gula aren dan susu. Minuman itu dipercaya bisa memperkuat imun tubuh agar tidak mudah terserang COVID-19.
Berdasarkan pantauan, pedagang wedang jahe di Rangkasbitung dan sekitarnya mencapai puluhan dan mereka dengan menggunakan gerobak. [Antara]
PPKM Darurat, Wedang Jahe Laris Manis
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 Juli 2021 | 23:12 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
14 November 2024 | 16:37 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 13:17 WIB
Lifestyle | 13:12 WIB
Lifestyle | 13:02 WIB
Lifestyle | 12:38 WIB
Lifestyle | 12:26 WIB
Lifestyle | 12:18 WIB
Lifestyle | 12:07 WIB
Lifestyle | 11:15 WIB