Meski Dukung Aturan Ketat Perjalanan, Sandiaga Uno Sebut Warga Keluhkan Harga PCR

Senin, 12 Juli 2021 | 16:31 WIB
Meski Dukung Aturan Ketat Perjalanan, Sandiaga Uno Sebut Warga Keluhkan Harga PCR
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Syarat melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri semakin diperketat. Itu dilakukan gunamencegah paparan coronavirus Covid-19 yang semakin luas.

Kondisi itu tentu menimbulkan dampak luar biasa bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang masih dalam masa pemulihan. Meski begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku tidak mempermasalahkan aturan tersebut.

Menurutnya, aturan itu justru menciptakan perjalanan pariwisata yang sehat.

"Sekarang keharusan kita menyediakan sertifikat vaksin, pelaku perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Hari ini juga dipersyaratkan PCR sebagai bentuk langkah tegas dan strategis agar pelaku perjalan dipastikan sehat dan tidak terpapar virus corona. Saya meyakini ini adalah bentuk pariwisata lebih sehat," kata Menteri Sandi dalam webinar Weekly Media, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Dibubarkan karena PPKM, Bos Warkop Ngamuk Kick Polisi: Bapak Masih Gajian, Saya Kelaparan

Kondisi pandemi Covid-19 memaksa siapapun untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas atas segalanya.

Oleh sebab itu, Menteri Sandi menyampaikan bahwa sudah seharusnya pemerintah memberlakukan aturan yang bisa meningkatkan sektor Parekraf dengan tetap mengedepankan kesehatan.

Terkait aturan kartu vaksin dan hasil PCR, Menteri Sandi mengatakan pemerintah juga harus mempermudah dan mempermurah agar masyarakat bisa mengaksesnya.

"Selain distribusi vaksin secara aktif kita juga harus mampu menekan dari harga PCR yang banyak dikeluhkan masyarakat. Agar kita pastikan bahwa penanganan Covid diutamakan," ujarnya.

Diberlakukannya PPKM Darurat saat ini, lanjut Sandi, telah menunda banyak rencana pemulihan wisata diberbagai wilayah. Terutama Bali. Sebab pembukaan sektor wisata sangat terikat dengan aturan pembatasan wilayah yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Gegara Corona, 6 Negara Tutup Pintu Buat Indonesia, Ini Daftarnya

"Kita ada dalam posisi PPKM darurat, jadi yang dapat kita lakukan persiapan, pembukaan Bali kembali dan destinasi lain terus dilakukan dengan rapat koordinasi yang dilakukan secara virtual."

"Sehingga saat PPKM darurat berakhir, dan beberapa pra kondisi yang ditetapkan, sudah bisa diwujudkan, maka kita tinggal pencet tombol. Karena dari destinasi-destinasi tersebut telah terkonfirmasi," papar Sandi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI