Kisah Gusmavin Willopo: Dari Pekerja Lepas Hingga Pengusaha Jasa Logistik

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 10 Juli 2021 | 13:15 WIB
Kisah Gusmavin Willopo: Dari Pekerja Lepas Hingga Pengusaha Jasa Logistik
Gusmavin Willopo. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gusmavin Willopo tak pernah menyangka bahwa pekerjaan lepasnya sebagai pembuat website justru membawanya pada suatu kesuksesan lain.

Kini, Gusmavin lebih banyak dikenal sebagai pengusa di bidang jasa ekspedisi logistik Wilopo Cargo.

“Berawal dari belajar dunia online secara otodidak, lalu bekerja freelance jasa pembuatan website. Hingga akhirnya saat sedang dalam proses pengerjaan website dan program backend suatu perusahaan logistik, saya melihat peluang untuk membuka bisnis ini. Kebetulan saya juga memiliki passion di bisnis,” kata Gusmavin dalam keterangannya, Sabtu, (10/7/2021).

Gusmavin menjelaskan bahwa ada potensi cukup besar di Indonesia untuk bisnis ekspedisi logistik impor. Apalagi di tahun 2018-2019 belum banyak kompetitor di dunia online.

Baca Juga: Ustaz Das'ad Latif ke Pengusaha Alkes: Jangan Jadikan Wabah Ini Ladang Bisnis, Tak Berkah

Menangkap peluang tersebut, pria kelahiran 1995 ini pun memulai bisnis Wilopo Cargo pada 2019, melayani ekspedisi logistik impor dari China ke Indonesia. Sepanjang merintis bisnisnya, tak sedikit Gusmavin mengalami kegagalan.

“Saya pernah ditipu dan salah mengatur keuangan bisnis hingga rugi miliaran rupiah. Momen berat tersebut saya jadikan sebagai tantangan positif untuk lebih baik ke depannya,” lanjut anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Ia menerapkan mindset positif bahwa dengan gagal, artinya dia tengah belajar untuk tumbuh. Gusmavin mengatakan bahwa dengan menaruh diri di luar zona nyaman, justru membutnya terdorong untuk mencari jalan keluar dan terus berkembang.

Dengan kegigihan dan dukungan dari keluarga, saat ini Wilopo Cargo berkembang cukup pesat. Hingga akhirnya Gusmavin dapat mendirikan 3 (tiga) bisnis baru dalam setahun, dan mengembangkan jumlah tim menjadi lebih 80 orang dalam waktu 2 (dua) tahun.

Tak hanya itu, Gusmavin juga telah ekspansi bisnis forwarding dari nol hingga omzet belasan miliar per bulan.

Baca Juga: Gaya 5 Artis Istri Pengusaha Kaya, Nia Ramadhani Pemotretan Sampai Milaran Rupiah

“Saat ini kami memiliki holding group bernama Wilopo Group yang mencakup 3 lini bisnis: Wilopo Cargo, Toko Cuan (aplikasi dropship reseller), dan Globeli (marketplace China-Indonesia). Delivering Your Dream menjadi moto utama kami dalam mengelola perusahaan,” tambah Gusmavin.

Ia pun memberi pesan bagi para entrepreneur baru bahwa jangan terlalu banyak alasan untuk memulai. Beranikan diri untuk melangkah satu persatu dan terus mendorong diri.

“Walapun tidak pernah kuliah atau mengecap pendidikan di universitas, saya memiliki semangat, usaha, serta keyakinan yang besar. Dalam berbisnis, done is better than perfect,” kata dia Gusmavin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI