Pengertian Desain Grafis, Serta Unsur dan Prinsipnya

Kamis, 08 Juli 2021 | 10:05 WIB
Pengertian Desain Grafis, Serta Unsur dan Prinsipnya
Desain grafis. (Dok: Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di era digital desain grafis jadi bidang profesi yang cukup diminati karena dibutuhkan banyak perusahaan. Seperti mendesain kemasan produk dan sebagainya.

Tapi apa sih desain grafis itu? Apa saja unsur dan prinsip desain grafis yang harus terpenuhi?

Mengutip ruangguru, Kamis (8/7/2021) Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan elemen grafis, seperti gambar, teks, warna, dan sebagainya untuk menyampaikan informasi secara efektif. 

Contoh penerapan desain grafis selain pada kemasan produk, di antaranya poster, papan iklan, brosur, dan sebagainya.

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Digital untuk Pemula

Beberapa contoh desain grafis di atas, keempatnya punya kombinasi warna, gambar, dan tulisan yang selaras dan saling menyatu, sehingga hasilnya terlihat sangat menarik untuk dilihat. 

Desain grafis. (Dok: Elements Envanto)
Desain grafis. (Dok: Elements Envanto)

Dalam membuat desain harus memikirkan perpaduan warna yang pas, ukuran gambar, tulisan, proporsi, dan sebagainya. Itulah mengapa ada yang disebut dasar-dasar desain grafis yang terdiri dari unsur-unsur dan prinsip.

Unsur-unsur desain grafis

Terdapat 9 macam unsur desain grafis, di antaranya titik, garis, bidang, ilustrasi, tipografi, warna, gelap terang, tekstur, dan ruang. 

1. Titik

Baca Juga: Dikira Gratis, Ibu-ibu Warteg Pesan Desain Logo Imbalannya Bikin Melongo

Titik adalah suatu bentuk kecil yang nggak mempunyai dimensi. Umumnya, titik berbentuk bundaran sederhana, mampat, nggak bersudut, dan tanpa arah. 

Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. Titik dapat membentuk wujud jika didukung dengan gerak, sinar, dan warna. 


Titik yang digerakkan bisa memberi kesan adanya garis, tampilnya sinar dalam titik memberikan kesan adanya pancaran, dan tampilnya titik-titik berwarna yang ditempatkan saling berdekatan memberi kesan seolah-olah ada warna lain, atau memberi kesan adanya warna baru.

2. Garis

Garis adalah gabungan beberapa unsur titik yang saling sejajar, sehingga membentuk satu kesatuan. Unsur garis akan selalu ada di setiap desain. Bisa berbentuk garis panjang, pendek, lurus, melengkung, tebal, tipis, putus-putus, dan lain sebagainya. 

Setiap bentuk garis akan menciptakan kesan yang berbeda-beda. Misalnya, garis tebal akan menimbulkan kesan yang tegas, sedangkan garis tipis atau lengkung terkesan lebih luwes dan dinamis. 

Garis pada desain berfungsi untuk membuat keteraturan, memperjelas poin tertentu, dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan bagan atau grafik.

3. Bidang

Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup. Unsur yang satu ini juga sering digunakan dalam desain. Bidang menempati ruang dua dimensi atau dwimatra, yaitu hanya memiliki dua ukuran (panjang dan lebar). 

Penggunaan unsur bidang dalam desain grafis nggak hanya untuk mendefinisikan sebuah objek aja, tapi juga menambah daya tarik layout, serta membantu mengkomunikasikan ide desainer kepada audiens.

4. Warna

Warna merupakan unsur yang nggak kalah penting dalam desain grafis. Warna dapat memberi makna dan tema pada sebuah desain. 

Unsur ini terbagi dalam dua kategori, yaitu warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dari unsur tinta (CMYK). Intuk mendapatkan hasil karya yang menarik, pemilihan warna nggak boleh asal. 

Biasanya, desainer akan membuat color palette atau sekumpulan warna yang dipadukan, sehingga menghasilkan kombinasi warna yang unik dan menarik. 

Selain itu, ukuran pemberian warna juga harus sesuai takaran. Pemberian warna yang terlalu banyak (variatif) pada desain justru akan terkesan norak.

5. Tekstur

Tekstur merupakan visualisasi dari permukaan suatu objek yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Contohnya, corak dari suatu permukaan benda. Ada yang halus, kasar, lembut, licin, berpori, mengkilap, dan sebagainya. 

Penggunaan tekstur dapat menambah dimensi dan memperkaya sebuah layout, sehingga objek jadi lebih hidup. Selain itu, tekstur juga bisa membawa audiens supaya lebih mendapatkan feel (rasa) atau emosi tertentu dalam sebuah desain. 

Tekstur bisa dibedakan menjadi 2, yaitu tekstur tekstur visual dan tekstur taktil. Tekstur visual adalah tekstur yang bisa dirasakan langsung oleh penglihatan. Tekstur taktil adalah tekstur yang bisa dirasakan dengan penglihatan dan perabaan.

6. Ruang

Saat membuat desain, mungkin kamu ingin memasukkan berbagai macam objek agar terlihat lebih kaya dan menarik. Namun, terkadang objek yang terlalu banyak dan menumpuk akan membuat mata audiens menjadi jenuh. 

Oleh karena itulah, unsur ruang dibutuhkan. Ruang merupakan jarak antara unsur-unsur desain grafis, seperti objek, background, dan teks. Tanpa adanya ruang, akan sulit untuk mencerna informasi yang ingin disampaikan.

Prinsip desain grafis

Dalam desain grafis, terdapat delapan prinsip utama yang perlu diperhatikan. Di antaranya ada kesatuan, keseimbangan, proporsi, penekanan, irama, kesederhanaan, kejelasan, dan ruang. 

1. Kesatuan (unity)

Kesatuan (unity) dalam desain grafis berarti kohesi, konsistensi, keutuhan, dan keselarasan semua unsur desain. Dengan memperhatikan prinsip kesatuan, karya yang kita buat bisa lebih padu dan menghasilkan tema yang kuat. 

Contohnya, saat memilih tone warna pada desain, bisa menggunakan color palette supaya nggak ada warna yang saling bertabrakan. Selain itu, bisa juga menggunakan jenis font yang sama atau setipe jika desain banyak mengandung teks.  

2. Keseimbangan (balance)

Dalam desain, selain semua unsurnya harus saling menyatu, kita juga perlu memperhatikan masing-masing komposisinya. Untuk itu, perlu adanya prinsip keseimbangan. 

Dengan menerapkan prinsip keseimbangan, desain yang kita buat akan memiliki estetika yang baik dan lebih komunikatif. Ada dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan desain grafis, yaitu keseimbangan simetris ,asimetris, sederajat dan radial.

3. Proporsi (proportion)

Secara matematis, proporsi merupakan perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam desain, proporsi digunakan sebagai skala untuk membandingkan tiap-tiap unsur. 

Misalnya, ingin membuat desain poster film. Maka, bagian yang ingin tonjolkan ke audiens adalah gambar dan judul film. Jadi, porsi kedua unsur tersebut tentunya akan lebih besar dibanding yang lain. 

4. Penekanan (emphasis)

Penekanan adalah cara untuk menentukan bagian mana yang menjadi prioritas dalam desain yang dibuat. Biasanya, bagian ini merupakan informasi atau kesan yang ingin kita sampaikan ke audiens. 

Penekanan dan proporsi saling keterkaitan, karena unsur-unsur yang menjadi prioritas pasti akan memiliki proporsi yang lebih besar daripada unsur yang lain. 

Jenis penekanan dalam desain grafis ada 3, yaitu:

-Hierarki, yaitu ditentukan berdasarkan urutan atau susunan.

-Skala dan proporsi, yaitu menonjolkan informasi utama dengan ukuran font yang lebih besar atau memakan space desain yang lebih banyak.

-Kontras, yaitu menempatkan dua unsur desain yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya dalam satu frame desain.

5. Irama (Rhythm)

Irama dalam desain grafis adalah pengulangan atau variasi pada unsur-unsur desain. Irama bisa dihasilkan dari pengulangan unsur-unsur yang sama dengan cara yang konsisten, atau unsur-unsur yang berbeda (dari segi bentuk, ukuran, posisi, atau unsur) tapi membentuk pola berirama. 

Oleh karena itu, irama dapat membuat pandangan audiens bergerak dari satu pola ke pola yang lainnya, sehingga tercipta aliran pandangan saat melihat desain yang dibuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI