Suara.com - Beberapa waktu belakangan Susu Beruang atau Bear Brand menjadi salah satu produk paling banyak dicari di masyarakat. Bahkan, susu beruang dikabarkan langka di sejumalah daerah.
Terbaru, ada sebuah video yang menggambarkan sejumlah orang berebut susu beruang di sebuah supermarket. Ada anggapan tersendiri, bahwa susu beruang punya khasiat lebih untuk kesehatan.
Tapi, dari mana sebenarnya anggapan itu muncul? Hal tersebut tidak lepas dari upaya promosi yang dilakukan oleh susu beruang atau bear brand.
Pengguna Twitter, bernama Pribadi Pranata, mengatakan bahwa ia merupakan salah satu orang yang punya andil di balik ide khasiat dari susu beruang tersebut.
Baca Juga: Viral Panic Buying Susu Beruang saat PPKM, Mengapa Bisa Terjadi?
Ia menceritakan, bahwa tahun 2005, agency periklanan tempatnya bekerja berhasil memenangkan pitching, untuk mengerjakan iklan Bear Brand alis susu beruang.
"Insight-nya adalah: Bear Brand secara turun-temurun dipercaya berkhasiat untuk memulihkan stamina dan menetralisir racun," kata Pribadi lewat akun Twitter-nya @pipis.
Pribadi mengatakan bahwa insight lainnya ialah orang zaman dahulu mencari Bear Brand atau susu beruang di toko obat China atau toko kelontong yang memang banyak dikelola oleh orang China.
Ia menuliskan, bahwa jauh sebelum diambil alih oleh Nestle sebagai produsennya, Bear Brand sudah ada sejak 1906 dalam bentuk kaleng. Hingga akhirnya produk tersebut terkenal di tahun 1970 hingga 1980-an
"Karena insight tersebut, maka kami berkesimpulan bahwa kata kunci dari Bear Brand yg lebih relevan untuk pasar Indonesia tahun 2005 adalah: dipercaya turun-temurun (heritage), khasiat dari China," kata Pribadi.
Baca Juga: Viral Video Warga Berebut Susu Kaleng sampai Saling Dorong, Panic Buying Jelang PPKM?
Selain itu, lanjut Pribadi, di beberapa kota, susus beruang dikenal punya khasiat untuk mengatasi mabuk. Ini yang juga membuat Pribadi dan timnya membuat iklan susu beruang dengan tagline "The Drunken Master".
"Klien senang karena rupanya komunikasi tersebut berhasil meningkatkan awareness dan sales. Maka kami ditantang meneruskan campaign-nya. Saat brainstorm, muncullah ide memakai beruang dengan lokasi China. Tapi kok nggak nyambung ya? Polar Bear itu bukan dari Cina. Kami pusing," ujar Pribadi.
Tiba-tiba, muncul ide lain untuk menggunakan sosok Naga. Ini dengan asumsi bahwa Naga merupakan makhluk legenda China, dipercaya turun-temuru, dan darahnya berkhasiat.
"Bear Brand kan susu legenda dari toko Cina yang dipercaya turun-temurun karena khasiatnya."
"Lagian bakal kocak kalau kita bikin iklan pakai naga untuk susu sapi yang logonya beruang. Pasti bakal diomongin orang."
Konsep itu kemudian disetujui. Hingga akhirnya teruang dalam sebuah iklan TV pada tahun 2006. Sosok naga ini kemudian jadi ikon susu beruang selama hampir sepuluh tahun kemudian.
Dan konsep itulah yg kami jual ke klien dan disetujui. Jadilah iklan TV pertama Bear Brand dalam sejarah Nestle di tahun 2006.