Suara.com - Tertarik dengan industri film dan ingin berkecimpung di dalamnya? Ketahui dulu pengertian naskah skenarion dan bagian-bagiannya berikut ini.
Film dan drama jadi hiburan yang tengah digandrungi, tapi proses pembuatannya berasal dari skenario yang ditulis oleh penulis cerita. Hasilnya terciptalah film dan drama yang memuaskan dan membahagiakan para penontonnya.
Lantas, apa sih skenario itu? Yuk, membedah dan berkenalan dengan skenario yang keberadaanya sangat penting dalam bidang sinematografi.
Penjelasan skenario ini, dibahas dalam buku Sinematografi: Panduan Usaha Mandiri karya Etsa Indra, Laelasari, dan Sofyan Alwi, diterbitkan Yrama Widya tahun 2011.
Baca Juga: 7 Judul Film Terpendek, Singkat dan Bikin Penasaran
Pengertian skenario
Skenario atau screenplay adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan, tempat keadaan dan dialog yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual, yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi.
Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film.
Bagian bagian skenario
Baca Juga: Blak-blakan Venna Melinda Soal Isu Yuni Shara Izinkan Anak Tonton Film Porno
1. Inti cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menentukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario.
Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita.
Inti cerita ini bisa berasal dari ide atau inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita.
Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel cerpen atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario.
Inti cerita dari film Romeo and Juliet adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga berlawanan, yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
2. Sinopsis
Sinopsis adalah singkatan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya sinopsis ditulis semenarik mungkin, dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai 2 halaman.
3. Karakter
Karakter atau tokoh merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario. Sama halnya dalam cerpen maupun novel.
Akan tetapi dalam skenario karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut.
Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat atau perilaku, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter lain, dan sebagainya.
4. Plot
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen.
Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah.
Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu, akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario.
5. Outline
Outline adalah susunan urutan adegan-adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa hotline adalah penjabaran dari plot.
6. Scene
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan dan waktu adegan.
INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. Sedangkan EXT atau singkatan dari eksterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan diluar ruangan
7. Action
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya.
8. Dialog dan parenthetical
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah bentuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog.
Misalnya emosi sedih menangis tersenyum tertawa dan sebagainya.
Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene, yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah voice over (V.O)
Sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah off screen (O.S).