Kesal Jadi Perokok Pasif, Wanita Ini Bikin Catatan Setiap Kali Tetangga Merokok

Jum'at, 02 Juli 2021 | 15:25 WIB
Kesal Jadi Perokok Pasif, Wanita Ini Bikin Catatan Setiap Kali Tetangga Merokok
Ilustrasi asap rokok. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski tidak merokok secara langsung, para perokok pasif juga berisiko mengalami masalah kesehatan. Sayangnya, masih banyak pula yang merokok sembarangan hingga mengganggu orang lain.

Belum lama ini, seorang wanita 52 tahun asal Singapura mengungkap kekesalannya pada si tetangga. Wanita bernama Chong tersebut tidak tahan selalu menjadi perokok pasif.

Melansir World of Buzz, Chong awalnya tinggal di lantai 9 sebuah flat di Bukit Panjang Ring Road. Selama 20 tahun, Chong sudah terganggu asap rokok dari tetangga yang tinggal di bawahnya.

Chong lantas memutuskan untuk pindah demi kesehatannya. Namun, wanita ini malah terkena sial karena punya tetangga baru yang merupakan perokok berat.

Baca Juga: Pria Syok Atap Mobil Penuh Jemuran Bantal Tetangga, Dibawa Kabur Biar Kapok

Chong mengungkap bahwa asap rokok milik si tetangga dapat masuk hingga ke dapur. Tak hanya itu, bau asap rokok juga tercium di kamar dan toilet.

Parahnya lagi, asap rokok tersebut dapat tercium sepanjang waktu. Lantaran kesal, wanita 52 tahun ini memutuskan membuat catatan.

Chong akan menulis catatan setiap kali tetangganya merokok. Bukan hanya waktu merokok, wanita ini juga menulis di tempat mana saja asap rokok tercium.

Aksi Chong ini dilakukan sejak 17 Juni silam. Dalam waktu dua minggu, ia berhasil memenuhi 4 halaman dengan jumlah total 150 kali merokok.

Tak hanya itu, Chong mengungkap bahwa si tetangga rata-rata merokok 12 kali sehari dan paling tinggi 16 kali.

Baca Juga: Berita Viral Tetangga Menjerit Setiap Malam, Warga Kesal sampai Genting Rumah Dibuka-buka

Akibat masalah merokok ini, Chong sering tidak bisa pergi ke kamar mandi. Ia juga tidak bisa menutup jendela karena udara yang panas.

Bukan hanya membuat catatan, Chong lantas mengonfrontasi tetangganya tersebut. Namun, si tetangga tidak merasa bersalah karena mengaku hanya merokok di rumah.

Di sisi lain, tetangga Chong yang lain ternyata juga terganggu. Salah satu dari mereka mengungkap bahwa ada banyak puntung rokok di koridor flat serta di tangki AC.

Ilustrasi perokok pasif. (Shutterstock)
Ilustrasi perokok pasif. (Shutterstock)

Kekesalan Chong juga bukan tanpa alasan. Karena bau asap rokok, ibunya yang berusia 75 tahun dan saudaranya menjadi mudah sakit.

Chong bahkan harus menunda mendapatkan vaksinasi Covid-19 karena mengalami radang akibat asap rokok.

Untunglah, usaha Chong ini tidak sia-sia. Setelah ceritanya dibagikan, dewan kota Holland-Bukit Panjang berjanji untuk bekerja sama dan meningkat kebersihan di area pemukiman.

Tak hanya itu, pihak berwenang juga mengingatkan agar penduduk tidak terbiasa merokok di dekat jendela atau balkon seperti tetangga Chong.

"Kami mengingaykan penduduk untuk tidak merokok dekat jendela atau balkon demi hubungan baik dengan tetangga," ungkap dewan kota setempat.

"Dengan kerjasama penduduk, kita bisa mempertahankan lingkungan hidup yang bersih dan ramah untuk semuanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI