Tari Piring: Sejarah, Gerakan, Makna Tari Piring

Dany Garjito Suara.Com
Jum'at, 02 Juli 2021 | 09:15 WIB
Tari Piring: Sejarah, Gerakan, Makna Tari Piring
Tari Piring: Sejarah, Gerakan, Makna Tari Piring. (Youtube/Sanggar Seni Saayun Salangkah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tari daerah yang cukup menarik untuk diulas adalah Tari Piring, tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat ini memang cukup populer. Tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, bahkan sudah dalam skala internasional.

Tarian yang menggunakan piring sebagai instrumen utama ini membutuhkan fokus, keseimbangan badan dan kelenturan ini menjadi tarian yang lumayan sulit untuk dipelajari, berikut adalah ulasan tentang tari piring yang perlu anda ketahui.

Sejarah Tari Piring

Menyadur dari kemlu.go.id tari yang memiliki nama asli tari piriang ini merupakan salah satu jenis kebudayaan tradisional yang sudah dipraktekkan sejak 800 tahun lalu, mulanya tarian ini dilakukan sebagai ritual ucapan rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakat setempat atas hasil panen yang melimpah. Tarian yang ditujukan kepada para dewa ini dahulu dilakukan dengan cara membawa sesaji yang dibawa di atas piring dan diiringi dengan gerakan tarian yang dinamis.

Baca Juga: Tari Saman: Budaya Kebanggaan Indonesia

Kemudian setelah masuknya agama Islam di tanah air, tepatnya di kota Minangkabau akhirnya tari piring mulai mengalami perubahan makna. Sampai saat ini tari piring masih dipentaskan, tetapi lebih ke arah kesenian daerah murni.

Sama halnya dengan jenis kesenian daerah lainnya, tarian ini juga menggunakan sebuah instrumen yang digunakan sebagai atribut menari.

Makna Gerakan Tari Piring

Tari Piring: Sejarah, Gerakan, Makna Tari Piring. (Youtube/Sanggar Seni Saayun Salangkah)
Tari Piring: Sejarah, Gerakan, Makna Tari Piring. (Youtube/Sanggar Seni Saayun Salangkah)

Tarian yang sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya ini terdiri dari beberapa gerakan yang memilki makna masing-masing. Berikut adalah makna dari gerakan tari piring yang perlu anda ketahui:

  1. Gerak Pasambahan
    Gerakan yang pertama adalah yang dilakukan oleh penari pria, gerakan ini sebagai penanda untuk memulai tarian. Secara simbolik gerakan ini bermakna sebagai bentuk rasa syukur yang dipanjatkan kepada Allah atas rizki dan rahmatna, selain itu gerakan ini juga sebagai tanda agar penonton tidak mengganggu penari saat sedang pentas.
  2. Gerak Siganjuo Lalai
    Gerakan kedua diperagakan oleh penari perempuan, gerakan ini akan menunjukkan sisi feminim yang dimiliki oleh perempuan. Para penari akan menunjukkan gerakan secara lemah gemulai, gerakan ini menyimbolkan suasana di pagi hari yang menyejukkan mata.
  3. Gerak Mencangkul
    Gerakan selanjutnya adalah bentuk dari representasi warga adat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
  4. Gerak Menyemai
    Gerakan selanjutnya juga masih menggambarkan kegiatan bercocok tanam, kali ini gerakan yang diperagakan adalah menyemai benih padi sebelum ditanam.
  5. Gerak Menyiang
    Menyiang memiliki arti membersihkan sawah dari tanaman pengganggu seperti rumput liar dan gulma, karena secara garis besar tarian ini dipentaskan sebagai symbol
  6. Gerak Membuang Sampah
    Gerakan selanjutnya adalah gerakan membuang sampah, sampah yang dimaksudkan disini adalah sampah-sampah dalam dunia pertanian, seperti rumput maupun padi-padi yang gagal panen.

Sebenarnya secara total ada 20 gerakan yang diperagakan saat pentas tari piring, berikut adalah 14 gerakan lain tari piring.

Baca Juga: Tari Serimpi: Sejarah, Jenis, Makna Gerakan

  1. Gerakan memagar
  2. Mencabut benih
  3. Menanam benih padi
  4. Melepas kesal
  5. Menghantar juadah
  6. Menyabit padi
  7. Mengambil padi
  8. Menggampo padi
  9. Mengangin-anginkan padi
  10. Mengirik padi
  11. Menumbuk padi
  12. Gerakan gotong royong
  13. Menampi padi
  14. Menginjak pecahan kaca.

Demikian adalah ulasan tentang tari piring yang perlu anda ketahui, semoga dengan adanya artikel dapat memberikan wawasan pengetahuan baru bagi anda.

Kontributor : Dhea Alif Fatikha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI