Hilangkan Stigma Down Syndrome, Remaja 17 Tahun Asal Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi

Rabu, 30 Juni 2021 | 15:41 WIB
Hilangkan Stigma Down Syndrome, Remaja 17 Tahun Asal Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi
Carys Mihardja bersama Carys Cares kembali meraih penghargaan internasional dan bergengsi, kali ini adalah Diana Award 2021. (Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menghilangkan stigma terhadap anak pengidap down syndrome atau sindroma down bisa dilakukan dengan berbagai caranya. Salah satunya adalah dengan mengembangkan kreativitas mereka.

Hal inilah yang membuat remaja putri 17 tahun, Carys Mihardja bersama Carys Cares kembali meraih penghargaan internasional dan bergengsi, kali ini adalah Diana Award 2021.

Bersama yayasan sosial yang ia dirikan sejak 2018 ini, Carys berjuang untuk mengakhiri stigma di masyarakat mengenai anak dan remaja down syndrome atau sindroma down melalui pemberdayaan kreativitas mereka.

Dijelaskan Carys dalam jumpa pers virtual pada Selasa (29/6/2021), para nominator untuk penghargaan ini diminta untuk menyerahkan proyek sosial mereka dengan 5 kriteria yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Berkenalan dengan Namira, Gadis Down Sindroma yang Sukses Jadi Model Produk Skincare

"Ini bertujuan untuk memperlihatkan dampak proyek sosial kita terhadap masyarakat dan juga pelayanan terhadap masyarakat. Kriteria tersebut mencakup visi, dampak sosial, kepemimpinan, pelayanan, dan inspirasi," ungkapnya.

Dengan menerima penghargaan ini, para anak muda akan mendapatkan akses ke sebuah program pengembangan yang unik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka yang sudah terbukti untuk melakukan inovasi, kepemimpinan dan perubahan sosial dengan disediakannya akses ke sumber daya, kesempatan dan pembelajaran baik tatap muka maupun daring.

Diadakan untuk mengenang Diana, Princess of Wales, Diana Award adalah penghargaan yang sangat prestisius yang diberikan kepada sosok muda mulai dari umur 9 hingga 25 tahun atas dedikasi mereka terhadap kemanusiaan dan aksi sosial yang mereka lakukan untuk kemanusiaan.

Para anak muda ini tidak bekerja untuk mengejar penghargaan namun mereka menunjukan kepantasan mereka melalui aksi sosial yang mereka lakukan, tanpa mengharapkan penghargaan.

Diana Award pertama kali dibentuk di tahun 1999 oleh pemerintah Inggris yang ingin agar warisan Putri Diana untuk kepentingan kemanusiaan dapat terus berkelanjutan dan diteruskan oleh para generasi muda ini yang melakukan segala cara di komunitas lokal mereka, untuk kemanusiaan.

Baca Juga: Bocah Down Syndrome Jatuh dari Lantai 5, Mendarat Selamat di Trotoar

Misinya adalah untuk membangun dan menjadi inspirasi atas perubahan positif di masa depan para generasi muda ini.

Carys Cares juga mengambil kesempatan ini untuk mengumumkan peluncuran koleksi terbaru Carys Cares hasil karya dari tangan-tangan magis teman-teman dengan down syndrome - anak-anak luar biasa dengan bakat yang luar biasa.

"Kami memfokuskan pada bakat ‘melukis’ dari para anak-anak dan remaja istimewa ini. Dari lukisan-lukisan indah mereka inilah tercipta berbagai macam produk seperti tas tangan, buku tulis, gelas keramik dan berbagai produk lainnya yang menunjang gaya hidup," jelas dia lagi.

Koleksi terbaru ini akan tersedia di pusat perbelanjaan Sogo di Plaza Senayan, Jakarta Selatan.

Seluruh keuntungan penjualan dari produk-produk ini didonasikan untuk membantu komunitas down syndrome dan didonasikan melalui Yayasan POTADS.

Sejak hari pertama didirikan, Carys telah bekerjasama dengan sepenuh hati bersama yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Dengan Down Syndrome) Indonesia. Sebuah yayasan yang menaungi para orang tua dari anak-anak dengan down syndrome, dimana anak-anak ini dibimbing dan dikembangkan bakatnya melalui Rumah Ceria milik yayasan ini.

Donasi ini untuk membantu kebutuhan dasar dari keluarga dengan anak down syndrome yang memiliki penghasilan rendah, untuk membantu membiayai terapi dan yang terpenting adalah untuk membantu meningkatkan kesadaran tentang down syndrome bahwa ini bukanlah penyakit menular, namun ketidakpedulian kitalah yang harus dihentikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI