Suara.com - Berdoa dan memohon kepada Allah dilakukan oleh seluruh makhluk ciptaannya, tak terkecuali kita. Namun, tidak semua doa langsung dikabulkan oleh Allah. Apa alasannya?
Para ulama mengatakan jika doa yang dipanjatkan namun belum dikabulkan, umat muslim diingatkan jangan sampai menyerah dan berputus asa.
Dikutip dari Dalam Islam, ada beberapa hikmah mengapa doa kita belum dikabulkan. Di antaranya:
Tetap husnudzon pada Allah SWT
Baca Juga: 6 Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT
Meski doa yang kita panjatkan belum dikabulkan, kita harus berhusnudzon dan berprasangka baik kepada Allah SWT. Dikatakan, Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk hambanya.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 216 menyebutkan:
Kutiba alaikumulqitaalu wa huwa kurhullakum wa 'asaaa an takrahuu shai'anw wa huwa khairullakum wa 'asaaa an tuhibbo shai'anw wa huwa sharrullakum; wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun.
Artinya:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
Baca Juga: Bikin Terenyuh, Video Kakak Adik Saling Suap Makan, Berpelukan, dan Berdoa
Melatih kesabaran
Ada hikmah mengapa doa kita belum dikabulkan. Ya, salah satunya melatih kesabaran dalam menunggu, baik dalam beribadah maupun berdoa, beramal saleh, dan berinteraksi dengan orang lain.
Melatih kesabaran ini diungkap oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Dikabulkan seseorang di antara kalian selama tidak tergesa-gesa, dia mengatakan aku sudah berdoa tapi tidak dikabulkan untukku.”
Jadi, bila kita terus berdoa disertai kesabaran dan berprasangka baik pada Allah SWT, insyallah doa yang dipanjatkan akan dikabulkan.
Terus berikhtiar
Ada hikmah berikutnya yang perlu kita tahu, salah satunya bahwa kita harus terus berikhtiar kepada Allah SWT dalam berdoa. Ini disebutkan lewat surat Ar-Ra’d ayat 11, di mana Allah SWT berfirman:
Lahuu mu'aqqibaatum mim baini yadaihi wa min khalfihii yahfazuunahuu min amril laah; innal laaha laa yughaiyiru maa biqawmin hattaa yughaiyiruu maa bianfusihim; wa izaaa araadal laahu biqawmin suuu'an falaa maradda lah; wa maa lahum min duunihiiminw waal.
Artinya:
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.