Suara.com - Baru-baru ini viral di medial sosial tentang kampanye Bendera Putih yang terjadi di Malaysia. Dalam sejumlah postingan di media sosial, banyak unggahan sebuah bendera putih di depan sejumlah rumah.
Bendera putih biasanya digunakan untuk menunjukkan ketika seseorang telah menyerah. Tetapi dalam konteks ini, warga Malaysia yang berjuang selama penguncian didesak untuk mengibarkan bendera putih agar mereka dapat menerima bantuan dari orang lain.
Tagar #KempenBenderaPutih telah menjadi trending di Twitter meminta mereka yang berjuang selama pandemi untuk tidak malu dan mengibarkan bendera putih untuk menunjukkan bahwa mereka membutuhkan bantuan.
Kampanye ini juga dimaksudkan untuk mengurangi tingkat bunuh diri yang meningkat di kalangan warga Malaysia sejak penerapan lockdown.
Baca Juga: Viral Anak Istri Dijemput Ayah Kondangan Pakai KRL, Publik: Rafathar Jiper Lihat Ini
“Setiap rumah yang kehabisan makanan dan perbekalan, tolong kibarkan bendera putih di depan rumahmu. Biarkan tetangga Anda melihat ini dan membantu mengurangi beban Anda.”
Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah, Zuraida Kamaruddin juga mentweet dukungannya untuk kampanye tersebut.
Ia memohon kepada mereka yang kesusahan untuk tidak membuat keputusan terburu-buru dan sebaliknya, mencari bantuan dari tetangga mereka.
Namun, pengguna Twitter dapat terlihat mengkritik menteri di utas karena 'membajak' inisiatif rakyat.
Selain itu, seperti dikutip dari ANTARA, Pemerintah Malaysia memberikan diskon listrik lima hingga 40 persen mengikuti kadar listrik dengan batas maksimum 900 kilowatt jam sebulan bagi masyarakat untuk meringankan dampak penguncian penuh selama pandemik COVID-19.
Baca Juga: Viral Kisah Pria Temukan Jodoh di TikTok, Berawal dari Komentar Diajak Nikah
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin mengemukakan langkah itu saat menyampaikan pidato Paket Perlindungan Rakyat dan Pemulihan Ekonomi di Putrajaya, Senin.
"Diskon sebanyak 40 persen akan diberikan pada penggunaan listrik di bawah 200 kilowatt jam sebulan dan 15 persen bagi penggunaan antara 201 hingga 300 kilowatt jam sebulan," katanya.
Secara keseluruhan, ujar dia, rakyat akan mendapat diskon berjumlah 346 juta ringgit (sekitar Rp1,2 triliun) dan diskon akan berlaku dalam waktu tiga bulan mulai tagihan Juli 2021.
Bagi sektor-sektor ekonomi yang terdampak, khususnya hotel, pusat konvensi, mal, perusahaan pariwisata setempat, dan agen pariwisata, diskon listrik akan dilanjutkan tiga bulan lagi sebanyak 10 persen untuk tagihan Oktober hingga Desember 2021.
"Dengan pemberian diskon listrik kepada pengguna domestik dan bukan domestik ini pemerintah akan menanggung biaya tambahan sebanyak satu miliar ringgit," katanya.