Suara.com - Sirih gading adalah tanaman hias yang sedang banyak digemari. Kali ini mari simak penjelasan tentang sirih gading, mulai dari cara merawat sirih gading lengkap dengan ciri khas sirih gading.
Tanaman hias yang indah memang cocok untuk menjadi hiasan interior dan eksterior rumah. Salah satunya adalah sirih gading. Tanaman yang punya nama ilmiah epipremnum aureum ini merupakan salah satu tanaman hias populer yang mudah dirawat dan cepat tumbuh. Keindahannya sangat cocok untuk mendekorasi rumah.
Cara merawat sirih gading
Berikut cara merawat sirih gading.
Baca Juga: Cara Merawat Aglaonema yang Tepat agar Tumbuh Subur dan Tetap Cantik
1. Hindari menempatkan sirih gading di area yang terkena cahaya matahari langsung
Sirih gading paling baik ditempatkan di area yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Tempatkan di tempat yang terang atau di sebagian lokasi matahari dengan perlindungan dari matahari sore.
2. Tanam di tanah gembur dalam pot
Gunakan tanah gembur dan gambut untuk menanamnya di dalam pot. Jaga tanah tetap lembab. Cubit batang untuk mengendalikan pertumbuhannya sesuai kebutuhan. Tanaman ini mudah disebarkan dengan sistem tanam stek batang.
Ciri khas sirih gading
Baca Juga: Tips Merawat Lidah Mertua dan Fungsinya di Ruangan Rumah
Yuk kita kenali tanaman hias sirih gading dengan lebih dekat. Mulai dari mengetahui ciri-ciri tanaman sirih gading. Epipremnum aureum atau sirih gading yang biasa disebut juga golden pothos atau ivy iblis, berasal dari Kepulauan Solomon.
Sirih gading adalah tanaman merambat panjat yang menghasilkan dedaunan berwarna marmer kuning yang melimpah.
Di habitat aslinya, tanaman ini merambat batang pohon dengan akar udara dan jatuh di sepanjang tanah sebagai penutup tanah, panjangnya dapat mencapai hingga 40 meter atau lebih.
Di St. Louis, biasanya tumbuh jauh lebih kecil, biasanya menjadi 6-8 meter saja, sebagai tanaman hias. Saat masih muda, daunnya berwarna hijau cerah, mengandung lilin, dan berbentuk hati. Namun, pada tanaman merambat dewasa, daunnya menjadi jauh lebih besar dengan lobus di bagian dalam.
Kontributor : Mutaya Saroh