Mengenal Pasukan AFNEI dan Tujuannya Datang ke Indonesia

Jum'at, 25 Juni 2021 | 07:49 WIB
Mengenal Pasukan AFNEI dan Tujuannya Datang ke Indonesia
Ilustrasi pasukan AFNEI.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak lama setelah Indonesia merdeka, republik ini kembali dihadapkan dengan kedatangan pasukan yang berniat menjajah kembali, yaitu pasukan AFNEI.

Mengutip Ruang Guru, Jumat (24/6/2021) pada 29 September 1945 silam, Indonesia didatangi AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies). Kesimpulannya, AFNEI adalah pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia. 

Tugas pasukan AFNEI yakni menerima kekuasaan dari Jepang, melucuti dan memulangkan orang Jepang, membebaskan tawanan sekutu, menjaga keamanan dan menyelidiki pihak yang diduga penjahat perang setelah Perang Dunia II selesai. AFNEI dipimpin oleh seorang Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

Awal mula terbentuknya AFNEI

Baca Juga: Belum Dialiri Listrik sejak Indonesia Merdeka, Warga Nangela Antusias Bantu Pasang Tiang

Ilustrasi tentara. (Shutterstock)
Ilustrasi pasukan AFNEI. (Shutterstock)

Bemula saat seorang perwira pasukan sekutu bernama Mayor Greenhalgh, yang melakukan aksi terjun payung di lapangan udara Kemayoran tanggal 14 September 1945. 

Ia punya tugas membuat markas besar pasukan sekutu di Jakarta. Setelah kedatangannya, datanglah kapal penjelajah Cumberland di Tanjung Priok pada 29 September 2017. 

Pasukan ini dipimpin oleh Panglima Skuadron (Penjelajah V Inggris) dan Laksamana Muda W.R. Patterson yang merupakan komando dari SEAC (South East Asia Command). 

SEAC adalah pasukan sekutu dari komando Asia Tenggara, pemimpinnya yaitu Laksamana Lord Louis Mountbatten. Nah, pasukan di bawah komando inilah yang bernama AFNEI.

Bagian yang ada di pasukan AFNEI

Baca Juga: Bukan Cuma Tentara, Jerman Juga Bakal Bawa Kembali Bir dari Afghanistan

  • Divisi India ke-23, di bawah pimpinan Mayor Jendral D.C. Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat.
  • Divisi India ke-5, di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C. Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur.
  • Divisi India ke-26, di bawah pimpinan Mayor Jenderal H.M. Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatera.

Hanya bertugas di Sumatera dan Jawa Indonesia

Sedangkan wilayah Indonesia lainnya diserahkan tugasnya kepada angkatan perang Australia. Awalnya bangsa Indonesia senang hati menyambut kedatangan mereka, karena mengumandangkan perdamaian. 

Tapi pasukan Inggris ini membawa pejabat-pejabat NICA yang dikirim secara diam-diam. Merasa tugasnya tidak akan berhasil tanpa bantuan pemerintah kita, Letjen Sir Philip Christison melakukan upaya politik dengan melakukan perundingan bersama pihak Indonesia pada 25 Oktober 1945.

Hasilnya adalah pengakuan secara de facto atas Republik Indonesia oleh AFNEI sebagai pimpinan militer sementara di Indonesia. Christison berjanji tidak akan mencampuri persoalan yang menyangkut status ketatanegaraan Indonesia. 

Tapi faktanya, kedatangan sekutu di kota-kota yang dituju selalu menimbulkan masalah, bahkan pertempuran. Penyebabnya sangat jelas, seringkali sekutu tidak menghormati kedaulatan RI. 

Selain itu, mereka juga tidak menghargai pemimpin-pemimpin Indonesia, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Lalu, akhirnya terjadi pertikaian antara Indonesia dan Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI