Pengertian, Ciri, dan Unsur Intrinsik Karya Sastra Melayu Klasik

Kamis, 24 Juni 2021 | 09:53 WIB
Pengertian, Ciri, dan Unsur Intrinsik Karya Sastra Melayu Klasik
ilustrasi karya sastra. (Dok. Shuttterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmu sastra sudah ada sejak zaman dahulu, itulah mengapa adanya bahasa sansekerta hingga kehadiran karya sastra melayu klasik, yang saat itu booming pada zamannya. Tapi apa sih karya sastra melayu klasik tu?

Mengutip Ruang Guru, Rabu (23/6/2021) karya sastra melayu klasik serupa dengan cerita rakyat yang berkembang di daerah melayu, termasuk Indonesia, Malaysia, hingga Brunei Darussalam.

Sastra melayu klasik merupakan gambaran keadaan masyarakat lama, yang masih berpola pikir sederhana dan sangat dikuasai kepercayaan gaib dan kesaktian.

Disebut sastra melayu klasik karena bahasa yang digunakan merupakan bahasa Melayu. Satu contoh dari karya sastra Melayu Klasik adalah Hikayat, yang berbentuk prosa.

Baca Juga: Dekatkan Indonesia ke Dunia Sastra Barat, Natasha Sondakh Rilis She Smells of Turmeric

Ciri karya sastra melayu klasik

1. Nama penciptanya biasanya tidak diketahui (anonim)

Karya sastra melayu klasik bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya. Hal ini disebabkan karena tempo dulu tidak banyak orang yang mengejar popularitas sehingga pengarangnya lebih fokus untuk menyajikan sebuah karya yang menitikberatkan pada fungsi cerita.

2. Berkembang secara statis dan terikat pada aturan yang baku, terutama dalam bentuk puisi

Karya sastra klasik mempunyai aturan-aturan yang mengikatnya. Salah satu contohnya adalah dalam bentuk puisi yang mempunyai aturan bait, rima, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Warga Cimahi Lebih Pilih Baca Novel

3. Penggunaan bahasanya dipenuhi dengan ungkapan, peribahasa, dan majas (bahasa kias)

Seperti dalam puisi atau prosa, karya sastra melayu klasik syarat akan ungkapan serta peribahasa yang kaya akan makna.

4. Penyebarannya disampaikan secara lisan karena belum berkembangnya budaya tulis

Penyebab utama mengapa karya sastra klasik disebarkan secara lisan adalah pergerakan zaman dahulu yang sangat lambat. Maka, penyebaran budaya dan cerita secara lisan akan lebih mempercepat tersebarnya cerita dibandingkan tulisan.

5. Karena disampaikan secara lisan, ceritanya banyak berubah dan memiliki banyak versi

Salah satu pengaruh dari penyebaran cerita secara lisan adalah berubahnya cerita dari yang aslinya. Saat menyebarkan sebuah cerita secara lisan pasti akan ada cerita yang hilang atau bahkan ditambahkan oleh yang menceritakan.

Unsur intrinsik karya sastra melayu klasik

Unsur-unsur intrinsik karya sastra melayu klasik hampir sama dengan karya sastra prosa lainnya, seperti tema alur, latar, penokohan, dan amanat.

1. Tema

Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita.

2. Alur

Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.

3. Penokohan 

Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pewatakan tokoh-tokoh dalam cerita.

4. Latar

Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.

5. Amanat

Amanat adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam cerita.

Sekedar informasi, jika dilihat dari jenisnya karya sastra melayu klasik dibagi menjadi 2 jenis yaitu prosa dan syair. Prosa adalah semacam certa pendek, sedangkan syair adalah semacam puisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI