Curhat Ibu Kini Kehilangan Gigi, Gara-Gara Suka Atasi Stres dengan Mengunyah Tanah

Kamis, 24 Juni 2021 | 07:00 WIB
Curhat Ibu Kini Kehilangan Gigi, Gara-Gara Suka Atasi Stres dengan Mengunyah Tanah
Ilustrasi Makan Tanah (Pexels/Cats Coming)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi stres. Belum lama ini, seorang ibu enam anak mengungkap bahwa ia terbiasa mengunyah tanah saat stres.

Melansir The Sun, ibu bernama Elizabeth Smith Leath tersebut mulai terbiasa makan tanah sejak masih sekolah. Hal tersebut ia lakukan untuk mengatasi rasa cemas.

Elizabeth lantas didiagnosa mengidap kondisi bernama pica di umur 17 tahun. Pica adalah kelainan makan yang menyebabkan penderitanya ingin mengonsumsi benda selain makanan.

Saat masih remaja, Elizabeth bisa makan hingga lima cangkir tanah per hari. Namun, hal tersebut kini berdampak buruk dan membuatnya kehilangan empat gigi.

"Tidak ada rasa seperti itu (tanah). Aku pergi ke terapis yang memberitahuku untuk menumbuk gandum dan memakannya karena punya tekstur mirip."

"Kadang itu manjur, sampai aku menjadi sangat stres," curhat ibu 31 tahun ini.

Curhat Ibu Biasa Makan Tanah saat Stres, Kini Kehilangan Gigi (facebook.com/Elizabeth Smith Leath)
Curhat Ibu Biasa Makan Tanah saat Stres, Kini Kehilangan Gigi (facebook.com/Elizabeth Smith Leath)

Elizabeth sudah minum obat untuk mengatasi kelainan makan tersebut. Namun, ada kalanya ia masih mengidam tanah dan memakannya.

Tak hanya itu, Elizabeth juga makan pasir jika tidak bisa menemukan tanah. Padahal, kebiasaan tersebut merusak giginya.

"Ini membuat gigiku rusak, gigiku sudah benar-benar memburuk, dan aku kehilangan empat gigi," jelas Elizabeth.

Baca Juga: Perusahaan Ini Berhasil Bikin ASI Pertama Tanpa Payudara, Terus Bagaimana?

Agar tidak ditiru, Elizabeth berusaha menyembunyikan kondisi ini dari keenam anaknya. Meski begitu, anak termuda Elizabeth yang mengidap ADHD kini mulai makan abu dari asbak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI