Suara.com - Diprediksi, 10 tahun yang akan datang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Badan Pusat Statistik atau BPS memprediksi bonus demografi akan terjadi pada 2020 hingga 2030 mendatang, dan puncaknya terjadi pada 2028.
Tapi, apa sebenarnya bonus demografi itu, dan apa dampaknya bagi negara?
Mengutip Ruang Guru, Rabu (23/6/2021), bonus demografi adalah sebuah kondisi di mana usia produktif antara umur 15 sampai 64 tahun jauh lebih besar dari usia tidak produktif. Artinya, negara akan menerima ledakan masyarakat usia produktif, yang sedang menjadi fokus pemerintah saat ini.
Sayangnya, bonus demografi juga bak pedang bermata dua, bisa sangat menguntungkan atau sebaliknya justru merugikan negara. Menguntungkan jika kualitas sumber daya manusia berkualits, dan akan jadi petaka jika kualitas SDM buruk.
Berikut beberapa faktor penentu keberhasilan bonus demografi, di antaranya sebagai berikut:
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan komponen paling utama karena pendidikan akan mengubah pola pikir suatu bangsa menjadi lebih baik dan terarah.
Dalam usaha meningkatkan kualitas anak muda, sebagai penduduk produktif di masa mendatang, salah satu usaha yang tepat adalah dengan menyediakan kesempatan pendidikan seluas-luasnya.
Kemudahan akses pendidikan yang didukung oleh prasarana pendidikan yang lengkap serta tenaga pendidik yang berkualitas akan menciptakan masyarakat yang berkualitas pula.
2. Kesehatan
Kesehatan merupakan investasi jangka panjang, dan setiap manusia memerlukan kesehatan.
Baca Juga: Pengertian Bonus Demografi, Manfaat, hingga Dampaknya
Contohnya, pemerintah saat ini sedang berupaya memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dengan berbagai program seperti jaminan kesehatan nasional dan diluncurkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).