5 Tahap Kesedihan Manusia Saat Dapat Musibah, Apa Saja?

Senin, 21 Juni 2021 | 16:50 WIB
5 Tahap Kesedihan Manusia Saat Dapat Musibah, Apa Saja?
Ilustrasi lelaki sedih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat menghadapi peristiwa atau kenyataan yang tidak mengenakan, kebanyakan orang mungkin tidak akan langsung menerimanya. Perlu waktu dan proses untuk akhirnya berdamai dan menganggap tidak apa-apa dengan sesuatu yang terjadi.

Proses itu yang dinamakan 5 Tahap Kesedihan atau 5 Stages of Grief. Tahapan kesedihan itu merupakan teori yang dikembangkan oleh psikiater Elisabeth Kübler-Ross. 

Elisabeth berpendapat bahwa tiap orang mengalami lima tahap untuk melewati kesedihannya. Kesedihan yang dimaksud sangat universal dan bisa apa pun yang membuat seseorang sedih. Dikutip dari RuangGuru berikut 5 tahapan sedih yang sering dialami manusia.

1. Penolakan 

Baca Juga: Curhat Wanita Berhijab Sedih, Terpaksa Lepas Jilbab karena Tuntutan Pekerjaan

Ilustrasi sedih (pexels.com/@alex-green)
Ilustrasi sedih (pexels.com/@alex-green)

Ketidakpercayaan atas suatu peristiwa atau kenyataan yang terjadi adalah bentuk penolakan atau Denial. Ketika mendapatkan hal-hal buruk, kita berusaha menyangkal fakta tersebut, bahkan menganggap bahwa hal itu merupakan kesalahan yang dapat diperbaiki, meskipun sebenarnya  tak pernah bisa. 

Apakah kamu juga merasakan tahap ini ketika menerima informasi yang menyakitkan? Kalau iya, tak perlu panik. Denial merupakan bentuk mekanisme perlindungan terhadap perubahan emosional yang mendadak. Denial membantu mengurangi rasa sakit dari kesedihan yang dialami.

2. Kemarahan

Tahap kedua adalah Anger, saat manusia mulai menyalahkan diri sendiri atau orang lain bahkan Tuhan atas kejadian yang menimpanya. Amarah datang setelah kita sadar bahwa hal tersebut benar-benar lenyap dari kehidupan dan harus tetap menerimanya. Untuk melewatinya, tak jarang kita mengeluarkan emosi untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan.

3. Tawar-Menawar

Baca Juga: Viral Kucing Oren Terdiam di Depan Toko Hewan Bak Meratapi Nasib, Bikin Warganet Sedih

Tahap ketiga yaitu tawar-menawar atau Bargaining. Dalam tahap ini, seringkali kita memikirkan opsi-opsi untuk meminimalisir kejadian yang tidak mengenakkan di masa lalu. Bargaining mendorong manusia untuk berandai-andai akan adanya kesempatan kedua agar bisa memperbaiki keadaan. 

Ketika tahap ini berlangsung, manusia merasa tidak berdaya. Bargaining membuat orang kembali mengingat kesalahan di masa lalu. Muncul asumsi jika segala sesuatunya dilakukan dengan cara berbeda, mungkin saja peristiwa tersebut takkan terjadi.

4. Depresi 

Di tahap-tahap sebelumnya, kesedihan membuat seseorang lebih aktif bereaksi terhadap lingkungan di sekitar, seperti marah. Namun pada tahap depresi, justru akan menjauh dari orang-orang dan berdiam diri. Depresi bisa membawa seseorang tenggelam dalam duka yang lebih dalam. Kehilangan motivasi, nafsu makan hingga enggan bersosialisasi dengan orang lain. 

5. Penerimaan

Setelah melewati empat tahap, perlahan seseorang mencoba menerima keadaan tanpa melawan kenyataan yang ada. Kesedihan akan tetap terasa, namun tidak ada lagi amarah atau proses tawar menawar yang keluar. Dengan menerima, mengajarkan manusia untuk ikhlas, tetapi tidak untuk meratapi nasib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI