Suara.com - Sebagai negara yang dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, Indonesia termasuk negara yang rawan gempa. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama lembaga terkait merancang desain rumah anti gempa.
Istilah rumah anti gempa merujuk pada arti rumah yang dibangun dengan pertimbangan dalam segi keamanan dan kekuatan rumah sehingga mampu berdiri dengan kokoh meski diterjang gempa dahsyat.
Jauh lebih tepat menyebut jenis rumah ini dengan istilah rumah tahan gempa, karena fungsinya diciptakan untuk menahan, bukan menolak efek gempa. Lebih mengurangi risiko kerusakan bangunan akibat terjadinya goncangan seismik serta memudahkan proses evakuasi setelahnya.
Nah, dikutip dari artikel Rumah.com, portal properti terdepan di Indonesia, berikut ini beberapa desain rumah anti gempa yang bisa diterapkan.
Baca Juga: Bikin Jatuh Cinta, Intip Desain Lantai 3 Rumah Baru Zaskia Sungkar
Rumah Kontainer
Selain bisa dikreasikan dengan menggunakan kontainer bekas yang berkesan modern, konsep rumah anti gempa juga ternyata sudah lama diterapkan pada beberapa rumah adat Indonesia. Secara desain, rumah tradisional Nusantara relatif lebih bisa bertahan dari guncangan akibat gempa bumi.
Meski sudah banyak bermunculan desain rumah anti gempa yang unik, pengaplikasian rumah anti gempa dianggap lebih rumit, lama dan mahal. Padahal ada juga, lho, solusi rumah anti gempa yang ekonomis dan mudah dibangun sehingga memang layak untuk ditiru dan menjadi tren tersendiri.
Tertarik membangun rumah dari kontainer? Lihat tipsnya di sini! (Link: https://www.rumah.com/panduan-dan-referensi/tips-rumah-dan-apartemen/9-desain-rumah-anti-gempa-keren-dari-kontainer-13190)
Rumah Dome
Baca Juga: Bikin Rumah Sebelum Umur 30, Apa Bisa? Berikut Respons Warganet
Yang menjadi ciri khas dari bangunan ini adalah tampilannya seperti iglo yang membentuk setengah lingkaran. Rumah tanpa pondasi ini dibangun dengan dinding dan atap yang menyatu sehingga memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap goncangan.
Rumah karya Prof. Nizam, M.Sc, Ph.D ini telah diimplementasikan menjadi suatu kompleks perumahan di Dusun Nglepen, Prambanan, Sleman, Jawa Tengah. Anda pun bisa mengunjungi kompleks yang dinamai Desa Wisata Dome/Teletubbies ini.
Simak Juga: 18 Desain Rumah Adat untuk Inspirasi Hunian Anda
Barrataga (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa)
Barrataga adalah suatu teknik penguatan besi tulangan bangunan yang saling mengait dengan menggunakan kayu atau bambu sehingga kuat dan tahan akan guncangan gempa.
RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)
RISHA merupakan karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibangun dengan konsep bongkar pasang. Proses pembangunannya tidak membutuhkan bahan semen dan bata, tapi dengan menggabungkan panel-panel beton dengan baut. Komponennya dibuat secara pabrikasi dengan kostruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran modular.
Ingin tahu lebih detail soal lokasi rumah incaran Anda? Temukan informasi mendalamnya di AreanInsider Rumah.com.
RIKA (Rumah Instan Kayu)
Konstruksi rumah menggunakan kayu juga relatif lebih mudah untuk dirancang tahan gempa karena materialnya tergolong lebih ringan dengan beton dan batu bata.
Rumah yang juga karya Kementerian PUPR ini merupakan rumah instan yang berbahan dasar dari kayu kelas rendah cepat tumbuh (sengon, karet, akasia mangium) yang diolah kembali sehingga kekuatannya setara dengan kayu kualitas kelas 1 dengan menggunakan sistem Laminated Veneer Lumber (LVL), sehingga tahan akan guncangan.
RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel)
RUSPIN merupakan produk pengembangan dari RISHA, yang sama-sama memiliki sistem bongkar pasang dengan komponen yang dibuat secara pabrikasi dari Kementrian PUPR. Namun, jika dibandingkan dengan RISHA, RUSPIN lebih unggul karena lebih hemat biaya menggunakan sistem bongkar pasang dengan teknologi baru yang lebih mudah dipasang dengan menghilangkan simpul yang sulit.
Published by Rumah.Com |