Suara.com - Meski kasus Covid-19 Indonesia sedang melonjak dratis, namun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tetap menggencarkan program Work From Bali (WFB), khususnya di wilayah Nusa Dua dan akan dimulai Juli 2021 mendatang.
WFB digadang-gadang bisa membangkitkan pariwisata Indonesia, karena tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan adanya program Kemenparekraf, Cleanliness Health Safety, dan Environment Sustainability (CHSE.
Eits, tapi WFB bukan berarti jadi seenaknya menghamburkan gaji dan tabungan ya. Jadi wajib banget atur keuangan saat WFB seperti tips dari CEO Ternak Uang Raymond Chin, berdasarkan siaran pers, Jumat (18/6/2021) berikut.
1. Gunakan formula budgeting 50/30/20
Formula budgeting ini dipopulerkan Elizabeth Warren, yaitu membagi seluruh pemasukan ke dalam beberapa sektor yaitu 50 persen dialokasikan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan dan 20 persen untuk investasi.
Gunakan pengeluaran selama di Bali dari alokasi 50 persen untuk kebutuhan pokok seperti sewa hotel, biaya transportasi dan biaya kebutuhan makan selama di Bali.
Selanjutnya, dialokasikan dana untuk biaya keinginan 20 persen seperti untuk makan dan nongkrong selama di Bali, personal care ataupun pengeluaran ekstra selama di Bali.
2. Sisihkan untuk menabung dan investasi
Dari setiap penghasilan, minimal sisihkan 20 persen dari gaji untuk tabungan dan investasi masa depan. Sehingga WFB tidak akan menganggu rencana masa depan.
Dana ini harus disisihkan di awal, hindari menyisihkan setelah WFB usai, untuk mencegah dana digunakan untuk biaya impulsif.
3. Manfaatkan penawaran paket dari hotel
Baca Juga: Work From Bali yang Dilakukan ASN Akankah Dongkrak Ekonomi Daerah Setempat?
Untuk memaksimalkan minimnya pengeluaran yang tidak berlebihan selama di Bali, ada baiknya untuk mencari dan menggunakan paket penawaran yang ditawarkan oleh berbagai hotel ataupun Villa Nusa Dua selama di Bali.