Sumbang Rambut Palsu, YKI Ajak Masyarakat Peduli Pasien Kanker

Kamis, 17 Juni 2021 | 15:16 WIB
Sumbang Rambut Palsu, YKI Ajak Masyarakat Peduli Pasien Kanker
Ilustrasi Rambut Panjang (Pixabay/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien kanker yang tengah menjalani pengobatan kemoterapi rentan mengalami kerontokan rambut. Karena itu, sebagian di antaranya kerap menggunakan rambut palsu.

Kemoterapi sendiri merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh.

Cara kerjanya adalah menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat.

Jenis pengobatan kemoterapi yang diberikan sendiri, dijelaskan Prof. Aru, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), tergantung pada jenis, lokasi, stadium, penyebaran sel kanker, dan kondisi kesehatan pasien kanker.

Sayangnya, meski mampu menghancurkan sel kanker, kemoterapi juga dapat merusak sel sehat yang berada di sekitarnya. Sel sehat yang ikut rusak inilah yang dapat mengakibatkan efek samping.

Salah satunya adalah kerontokan rambut. Hal inilah yang melatarbelakangi brand perawatan rambut, Natur Hair Care membuat program Share and Care, di mana dengan mengunggah produk Natur senilai Rp50 ribu, artinya masyarakat telag ikut menyumbang untuk pembuatan rambut palsu.

Hal tersebut disambut baik oleh YKI, karena lanjut Prof Aru, bantuan ini akan menjadi bentuk kepedulian bagi masyarakat terhadap pasien kanker di Indonesia.

"Dengan canggihnya teknologi saat ini, donasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah dengan Share and Care. Kami berterima-kasih atas kerjasama yang sudah berlangsung ini," ujar dia dalam siaran pers yang Suara.com terima pada Kamis (17/6/2021).

Dalam pertemuan tersebut Prof Aru juga menjelaskan bahwa kanker merupakan penyakit yang didapatkan akibat pola hidup yang dijalani seseorang dalam 10-15 tahun terakhir.

Apa yang dikonsumsi, polusi yang kita hiru, gaya hidup tak aktif dan faktor lainnya juga dapat menjadi penyebab timbulnya kanker.

"Sebanyak 90 persen kejadian kanker itu karena environment sedangkan keturunan hanya 10 persen. Faktornya dari kebiasaan dan pola hidup," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI