Suara.com - Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat ahli pemrograman amat dibutuhkan banyak industri saat ini.
Menurut laporan LinkedIn, profesi sebagai Artificial Intelligence Specialist atau AI specialist dan Back-End Developer masuk dalam “2020 Emerging Jobs Report Indonesia” atau profesi paling dicari di Indonesia.
AI specialist memiliki tugas utama melakukan pengecekan hipotesis menggunakan simulasi kognitif yang berfungsi menguji cara kerja pikiran manusia.
Sementara tugas Back- End Developer berfokus pada database, scripting, dan arsitektur sebuah laman web. Kode yang ditulis oleh mereka akan membantu mengomunikasi database informasi kepada browser.
Baca Juga: Ini Tips Lolos Beasiswa LPDP dari Nadhira Afifa
Untuk memenuhi permintaan kebutuhan dua profesi tersebut, Lintasarta kembali menghadirkan program beasiswa Lintasarta Digischool untuk yang kedua kalinya.
President Director Lintasarta - Arya Damar mengatakan, program beasiswa Lintasarta Digischool merupakan bagian mendukung generasi muda Indonesia yang antusias mengembangkan kemampuan di bidang digital.
"Program ini juga mendukung pemerintah dalam percepatan ekonomi digital di Indonesia. Di tahun kedua ini juga ditargetkan diikuti masyarakat yang terdampak COVID-19," katanya dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (16/6/2021).
Ia mengatakan, peserta dengan status rating terbaik dan yang terdampak COVID-19 secara langsung maupun tidak langsung, menjadi kelompok yang diprioritaskan mendapat beasiswa lanjutan ke kelas menengah dan expert.
Tahun ini, program beasiswa dibuka untuk umum yang berasal dari semua latar belakang pendidikan apapun dengan batasan usia maksimal 34 tahun.
Baca Juga: 5 Artis Alih Profesi Jadi PNS, Ada eks Member Cherrybelle
"Penetapan usia tersebut dirasa masih dalam kategori generasi muda dan kelompok usia pekerja awal. Sebagai dampaknya peminat program beasiswa Lintasarta Digischool 2021 melonjak signifikan hampir tiga kali lipat dari total peminat di tahun lalu," ujarnya.
Pada 4 Juni 2021 lalu, Lintasarta dan partner penyedia modul - Dicoding telah merilis daftar 550 orang yang berhasil mendapat beasiswa pembelajaran kelas lanjutan.
Terdapat 250 orang yang lolos mengikuti kelas menengah Machine Learning Developer dan 300 orang untuk kelas menengah Back-End Developer.
"Harapannya 550 orang tersebut dapat menyelesaikan pembelajarannya sebelum 31 Agustus 2021 dengan hasil yang memuaskan tentunya dengan bimbingan 22 orang fasilitator online yang disediakan oleh Dicoding," tambah Arya.
Dengan ilmu yang diberikan, ia berharap penerima beasiswa akan memiliki nilai tambah untuk terjun di dunia kerja maupun berwirausaha.
"Ini sesuai dengan tujuan awal dari program, mencetak generasi muda yang melek teknologi sekaligus mendukung cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," pungkasnya.