Suara.com - Masalah pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi momok besar. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mencatat, jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 67,8 juta ton pada 2020.
Dari jumlah itu, 15 persennya merupakan sampah plastik dan sebagian lainnya berserakan di lingkungan.
Agung Pujo Winarko, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengatakan meski ada kesadaran di masyarakat tentang sampah plastik, tapi fasilitas sering kali tidak mendukung.
"Ketersediaan sarana pendukung bagi masyarakat untuk menerapkan pilah sampah merupakan hal yang tidak kalah krusial," terang Agung dalam diskusi virtual Generasi Pilah Plastik, Selasa (15/6/2021) kemarin.
Baca Juga: Ngenes! Capai Palung Terdalam Ketiga di Bumi, Ilmuwan Masih Temukan Plastik
Sehingga bagi masyarakat yang bingung ke mana sampah plastik dibuang agar tidak mencemari lingkungan, bisa mamanfaatkan 3.859 unit bank sampah di 37 kota yang tersebar di 12 provinsi.
Bank sampah ini, adalah program yang dikembangkan Unilever Indonesia sejak 2008 silam. Kini, bank sampah juga sedang diupayakan bisa diakses lewat digital, yakni melalui Google My Business.
"Masyarakat kini lebih mudah mengakses dan memanfaatkan bank sampah terdekat, sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menggalakkan digitalisasi bank sampah," ujar Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability Unilever Indonesia.
Unilever mengklaim berhasil mengumpulkan dan memproses lebih dari 16.300 ton sampah plastik melalui program ini, yang prosesnya terdiri dari:
- Hulu: Pemrosesan melalui upaya penggunaan kemasan daur ulang sebanyak 68 ton.
- Tengah: Pengumpulan sampah plastik dari jaringan bank sampah sebanyak 13.200 ton.
- Hilir: Salah satu pencapaian penting di sisi hilir pengelolaan sampah plastik adalah kerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), untuk mengumpulkan dan memproses sampah plastik menjadi energi terbarukan pengganti batu bara atau Refuse Derived Fuel (RDF) di pabrik semen, yang hingga kini telah memproses sebanyak 3.070 ton sampah plastik.
Baca Juga: KLHK: Tren Pengurangan Sampah Plastik ke Laut Meningkat