Pengertian Kalimat Efektif, Syarat dan Contohnya

Rabu, 16 Juni 2021 | 10:37 WIB
Pengertian Kalimat Efektif, Syarat dan Contohnya
Ilustrasi guru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pentingnya penggunaan kalimat efektif sudah diajarkan sejak kita duduk di Sekolah Dasar atau SD. Tapi masih saja ada yang belum mengerti atau bahkan kesulitan membuat membuat kalimat efektif.

Padahal di era digital saat ini, konten tulisan maupun video di media sosial dengan kalimat efektif lebih digemari masyarakat. Itulah mengapa pentingnya penggunaan kalimat efektif.

Mengutip Ruang Guru, Rabu (16/6/2021), kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami orang lain dengan tepat. Kalimat efektif bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Apabila pembaca atau pendengar tidak bisa memahami dengan tepat apa yang disampaikan penulis atau pembicara, maka kalimat yang digunakan tidak efektif. Syarat kalimat efektif adalah;

Baca Juga: Tulisan Tangan Rumus E=MC2 Albert Einstein Dilelang, Laku Rp 17 Miliar!

1. Kesepadanan struktur
Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Agar memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi di dalamnya

2. Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Cara agar suatu kalimat ada subjek dan predikat yang jelas, maka hindari penggunaan kata depan sebelum pembahasan subjek yang akan disampaikan.

Kalimat yang salah:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

Kalimat yang benar:
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

3. Tidak ada subjek ganda
Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit dipahami. Jiika ada subjek lebih dari satu, pembahasan yang ingin dibicarakan jadi tercampur aduk.

Baca Juga: Anak Nia Ramadhani Tak Tahu Arti Kata Bawel: Aku Nggak Bisa Bahasa Indonesia

Kalimat yang salah:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.

Kalimat yang benar :
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

Kalimat yang salah:
Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya.

Kalimat yang benar:
Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya.

Dengan memiliki kesepadanan struktur yang baik, maka gagasan dapat dengan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Sehingga tidak ada kesalahpahaman di antara pembicara dan pendengar atau pembaca dan penulis.

5. Keparalelan bentuk
Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda.

Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

Contoh:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak memiliki bentuk yang sama. Supaya efektif, predikatnya harus diubah menjadi kata benda semua, menjadi seperti berikut:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

6. Kehematan kata
Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.

7. Hilangkan pengulangan subjek
Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.

8. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat
Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama (sinonim), gunakan salah satunya saja.

9. Perhatikan kata jamak
Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak.

Penggunaan kata yang berlebihan dapat menyebabkan suatu kalimat menjadi bertele-tele atau terlalu panjang. Makna yang ingin disampaikan pun menjadi sulit dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Oleh karena itu, gunakan kata-kata yang memang diperlukan saja, agar jadi kalimat efektif.

10. Kecermatan penalaran
Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat ini dapat menimbulkan tafsiran ganda. Coba dibaca, deh. Pasti membuat kebingungan, di sini maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya?

Nah, supaya efektif, bisa diubah seperti kalimat berikut:

Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah.

Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah mahasiswanya. Kata ‘perguruan tinggi’ dihilangkan karena mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi sehingga tidak perlu disebutkan lagi.

Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.

Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah perguruan tingginya.

11. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:
- Waktu dan tempat kami persilakan.
- Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar pasar.

Kedua kalimat di atas tidak logis. Coba perhatikan, pada contoh pertama, yang dpersilahkan waktu dan tempat. Lalu contoh kalimat ke-2 seolah menunjukkan jenazah berkeliling. Maka bisa diperbaiki dengan kalimat berikut:

- Kepada Bapak Lurah, kami persilakan.
- Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-mandir di sekitar pasar.

Pada contoh pertama, ganti kata ‘waktu dan tempat’ menjadi subjek (berupa orang) yang akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah.

Sedangkan pada contoh kedua, ubah subjeknya menjadi ‘wanita’, bukan ‘jenazah wanita’. Setelah itu, tambahkan kata ‘sebelum meninggal’ untuk memperjelas kapan wanita tersebut mondar-mandir di pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI