Suara.com - Perubahan iklim kerap dibahas sebagai salah satu potensi sumber bencana bagi umat manusia di masa depan. Lantas, apa itu iklim sebenarnya? Dan apa saja klasifikasi iklim yang ada di dunia?
Iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama dan mencakup wilayah yang luas.
Mengutip Ruang Guru, Rabu (16/6/2021) ternyata tidak seperti di Indonesia yang beriklim tropis yang hanya terdiri dari musim kemarau dam musim hujan. Klasifikasi iklim di dunia terbagi ke dalam 5 bagian, yakni Iklim Matahari, Iklim Koppen, Iklim Junghuhn, Iklim Schmidt-Ferguson, dan Iklim Oldeman
Iklim berbeda dengan cuaca, karena cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat yang relatif sempit dengan waktu yang relatif singkat.
Baca Juga: Awas! Dari Jakarta hingga Surabaya, Daftar Wilayah Indonesia Ini Terancam Tenggelam 2050
Iklim memiliki rentang waktu yang lama dan wilayah yang luas, sehingga bisa dikenali dan dikelompokkan dengan mudah. Karena hal ini, terdapat beberapa klasifikasi iklim yang digunakan secara global.
1. Iklim matahari
Iklim Matahari merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan oleh panas matahari yang diterima bumi.
Menurut Iklim Matahari, iklim di bumi dibagi menjadi 4, yaitu tropis, subtropis, sedang, dan dingin.
Klasifikasi tipe iklim ini merupakan yang paling umum digunakan. Ini karena klasifikasi ini merupakan yang paling mudah dikenali apabila dibandingkan dengan klasifikasi lainnya.
Baca Juga: Semangat Atasi Perubahan Iklim, Simak Sepak Terjang 5 Inspirator Muda Ini
2. Iklim koppen
Iklim Koppen merupakan pengelompokkan iklim berdasarkan pada rata-rata curah hujan dan temperatur. Klasifikasi iklim ini dibagi menjadi 5 tipe, dan masing-masing tipe menggunakan huruf sebagai simbolnya.
- Iklim tropis, yang dibagi menjadi 3, yaitu hutan hujan tropis, muson tropis, dan sabana tropis.
- Iklim kering, yang dibagi menjadi 2 yaitu stepa dan guru.
- Iklim sedang, yang dibagi menjadi 3 yaitu musim dingin kering, musim panas kering, dan tidak ada musim kering.
- Iklim dingin, dibagai menjadi 2, yaitu hujan bersalju, basah sepanjang tahun, dan hukan bersalju, musim dingin kering.
- Iklim kutub, dibagi menjadi 2, tundra, dan salju abadi.
Klasifikasi iklim Koppen ini merupakan klasifikasi yang paling detail loh. Bahkan sebenarnya dari masing-masing iklim yang 2 huruf, masih ada pembagiannya lagi menjadi 3 huruf. Misalnya, Cs bisa dibagi lagi menjadi 2, yaitu Csa dan Csb.
3. Iklim Junghuhn
Iklim Junghuhn merupakan klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian dan vegetasi di kawasan tertentu. Pada klasifikasi ini, iklim dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
- Zona dingin, yang tidak ada tanaman budi daya, hanya lumut, ketinggian lebih dari 2500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
- Zona sejuk, ditanamkan tumbuhan budidaya kopi, kina, teh, sayuran. Ketinggian lebih dari 1500 mdpl.
- Zona sedang, ditanam tumbuhan budidaya tembakau, kopi, cokelat, dan teh. Ketinggian lebih dari 650 mdpl.
- Zona panas, ditanam tumbuhan budidaya padi, jagung, tebu, dan kelapa. Ketinggian lebih dari 0 mdpl.
4. Iklim Schmidt-Ferguson
Iklim Schmidt-Ferguson merupakan klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan. Pada klasifikasi ini, iklim dibagi menjadi 8 tipe, yakni:
- A= Sangat basah
- B= Basah
- C= Agak basah
- D= Sedang
- E= Agak kering
- F= Kering
- G= Sangat kering
- H= Luar biasa kering
Untuk mencari Q rumus yang digunakan adalah rata-rata bulan kering dibagi rata-rata bulan basah dikali 100.
Cara untuk mengetahui sebuah bulan disebut bulan basah atau kering adalah melalui curah hujan di bulan tersebut. Kalo menurut Schmidt-Ferguson kriterianya adalah sebagai berikut:
- Bulan Basah = Curah hujan >100mm
- Bulan Lembap = Curah hujan antara 60 - 100m
- Bulan Kering = Curah hujan <60mm
5. Iklim Oldeman
Iklim Oldeman, yaitu klasifikasi iklim yang menggunakan curah hujan juga sebagai acuannya. Perbedaannya dengan iklim Schmidt-Ferguson adalah pada kriteria bulan basah dan cara menghitungnya. Berikut adalah klasifikasi iklim Oldeman:
- A= Bulan basah >9 kali
- B= Bulan basah 7-9 kali
- C= Bulan basah 5-6 kali
- D= Bulan basah 3-4 kali
- E= Bulan basah <3 kali
Pada iklim Oldeman, untuk menentukan tipe iklimnya tidak perlu menggunakan rumus seperti iklim Schmidt-Ferguson.
Caranya hanya perlu menentukan bulan basah dalam satu tahun berdasarkan curah hujannya. Berikut adalah kriteria bulan basah pada iklim Oldeman:
- Bulan basah = curah hujan >200mm
- Bulan lembap = curah hujan 100 - 200mm
- Bulan kering = curah hujan <100mm