Suara.com - Selama pandemi, pelaku usaha kemasan mengalami kenaikan permintaan. Tumbuhnya permintaan ini disebabkan karena banyak orang memilih untuk berbelanja secara daring dan efek aturan pemerintah yang masih membatasi mobilitas dan kerumunan.
Diketahui, peningkatan pemesanan kemasan mencapai 15-30% dibandingkan sebelum pandemi. Para pelaku usaha yang awalnya tidak terlalu aware mengenai kemasan untuk produknya, saat ini sudah mulai menyadari bahwa kemasan menjadi hal yang sangat penting, terutama saat pandemi seperti sekarang, di mana banyak orang lebih mementingkan kehigienisan makanan yang akan mereka konsumsi.
“Pandemi membuat banyak orang lebih hati-hati dalam memilih jenis kemasan terutama para pelaku usaha makanan, mereka ingin para pelanggan tetap merasa aman dan nyaman saat memesan makanan di tempat mereka”, tutur Arief Santoso, Director of Sales and R&D PT Prima Makmur Rotokemindo dalam Media Interview secara daring, Selasa (15/6/2021).
Arief menuturkan bahwa selama pandemi, tren kemasan ikut berubah. Saat ini, ada 3 hal yang paling banyak dicari oleh para pelaku usaha saat membuat kemasan, yaiatu:
Baca Juga: Bikin Heboh, Kemasan BTS Meal Dijual Hingga Rp 550 Ribu di Marketplace
1. Convenience and hygiene oriented
Kemasan yang mudah dan aman menjadi salah satu kemasan yang paling banyak dipesan. Contoh kemasan ini adalah kemasan yang bisa disegel untuk alasan keamanan dan kebersihan, terutama untuk kemasan pangan, serta memiliki fitur kemudahan untuk pengguna. Contohnya, mudah didesinfeksi, mudah dibuka, mudah dihangatkan, dan sebagainya.
2. Reusability
Ini adalah jenis kemasan yang bisa digunakan kembali. Mulai meningginya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, membuat pelaku usaha juga terdorong untuk menggunakan jenis kemasan yang reusable. Biasanya jenis kemasan ini cukup murah sehingga tidak perlu dikembalikan, tapi dapat digunakan berkali-kali untuk keperluan yang sama atau bisa digunakan untuk wadah lain.
3. Recyclability
Selain bisa digunakan kembali, banyak dari jenis bahan kemasan yang dapat didaur ulang untuk untuk menjadi komoditas lain seperti bahan kemasan baru. Perlu diketahui bahwa plastik adalah salah satu bahan yang sangat bisa/mudah di daur ulang. Selama ini, plastik yang dikenal merusak lingkungan, ternyata memungkinkan untuk memiliki siklus pemakaian yang panjang jika dibarengi dengan berkembangnya industri daur ulang sampah plastik.
Puluhan tahun bekerja di bidang industri kemasan, Arief menuturkan bahwa selama pandemi ini, banyak pelaku usaha yang mulai melakukan pivoting dengan mengembangkan kemasan produknya agar bisa mendapatkan setidaknya beberapa dari 3 karakteristik tersebut, demi merebut hati pelanggan-pelanggannya dan memenangkan pangsa pasar yang lebih besar.
Salah satu perusahaan kemasan yang memiliki teknologi converting untuk memenuhi permintaan ini adalah PT Prima Makmur Rotokemindo. PT Prima Makmur Rotokemindo, perusahaan packaging lokal yang sudah berdiri sejak 1976 dan telah memiliki lebih dari 50 klien dari dalam maupun luar negeri.
Sebagai produsen kemasan, PT Prima Makmur Rotokemindo memiliki banyak permesinan berteknologi tinggi untuk menjawab berbagai kebutuhan di industri kemasan, serta dibarengi dengan berbagai sertifikasi seperti FSSC 22000 (Food Safety Management Systems) untuk menjamin bahwa kemasan yang dihasilkan layak pakai sebagai bahan kemas makanan, serta ISO 9001:2015 untuk sertifikasi sistem manajemen mutu dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Beli Ikan Bakar, Wanita Ini Kaget Temukan Benda Merah Tak Terduga
Disamping itu, saat ini PT Prima Makmur Rotokemindo juga mulai untuk membuka partai kecil untuk para pelaku usaha UMKM. Dimana minimal jumlah pemesanan kemasan di PT Prima Makmur Rotokemindo ini dapat dilakukan sedikitnya 1000 pcs saja.