Suara.com - Kebanyakan orang memilih menggunakan masker sekali pakai di tengah pandemi untuk alasan kepraktisan. Tapi kebiasaan ini cenderung berdampak buruk terhadap lingkungan karena masker sekali pakai umumnya terbuat dari bahan yang sulit terurai.
Masalah ini membuat banyak orang khawatir, termasuk desainer asal Belanda yang bernama Marianne de Groot-Pons. Ia kemudian menciptakan masker sekali pakai yang ramah lingkungan. Terbuat dari kertas organik, masker ini bisa terurai secara alami dan berubah menjadi bunga jika ditanam.
Marianne menciptakan brand bernama Marie Bee Bloom untuk masker miliknya. Masker ini sudah dilengkapi benih bunga aster hingga baby breath yang disukai oleh lebah dan penyerbuk lainnya. Lewat produk ini, Marianne ingin berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan.
"Marie Bee Bloom adalah tentang 'memekarkan dunia'. Jadi niatnya benar-benar untuk menanam masker. Tentu saja itu terurai, tetapi saya tidak ingin mendorong orang untuk membuang masker tersebut," ujar Marianne seperti dilansir Dezeen, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Trend Memelihara Tanaman Boming, Ini 7 Rekomendasi Tanaman Rumahan
"Saya sudah familiar dengan kertas pertumbuhan, kertas yang berisi biji tapi seringnya tebal dan digunakan untuk kartu atau undangan. Varian yang saya cari harus tipis agar bisa dilipat dan dibawa dengan baik, yang saya temukan di kertas nasi," sambungnya.
Marianne kemudian memasang benih-bernih bunganya di kertas tersebut dengan perekat yang dibuat sendiri dari tepung kentang dan air.
Satu masker berisi campuran benih berbagai bunga yang diletakkan di antara dua lembar kertas nasi yang dibuat masker.
Cara menanam masker ini pun sangat mudah. Masker yang sudah tidak digunakan hanya perlu ditanam biasa dan disiram air secukupnya.
Benih akan mulai tumbuh dalam waktu sekitar tiga hari dan akhirnya akan tumbuh menjadi sepetak kecil bunga liar.
Baca Juga: Dipotong Gaji 50 Persen Dampak Pandemi, 5.800 Pilot dan Karyawan Garuda Hanya Bisa Pasrah