Suara.com - Tari merak adalah ikon tarian kreasi yang berasal dari Jawa Barat. Bagaimana sejarah hingga kostum yang dipakai penari tari merak?
Gerakan tari merak ini diadaptasi dari gerak-gerik burung merak jantan dengan pesona bulu-bulu ekornya yang cantik saat memikat merak betina. Biasanya tarian ini dijadikan hiburan atau sambutan kepada tamu di acara besar.
Pertama kalinya, tari merak diangkat ke pentas oleh seniman Sunda bernama Raden TjeTje Somantri sekitar tahun 1950. Memang dari sekian banyak tarian kreasi yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri, mungkin tari merak ini menjadi tarian yang terkenal di Indonesia hingga luar negeri.
Baca Juga: Jenis-jenis Tari Bali, Bukan Cuma Pendet dan Kecak, Ternyata Banyak Banget
Adapun dua seniman tari ternama Dra. Irawati Durban Arjon dan Romanita Santoso pernah menambahkan koreografer dalam tari merak pada tahun 1993.
Tarian merak turut dipadukan dengan beberapa gerakan klasik tari Sunda untuk hasil yang lebih indah dan bermakna. Meskipun bukan termasuk tarian adat atau tradisional, tari merak secara keseluruhan memiliki makna sebagai salah satu wujud atas raa kagum terhadap keindahan burung merak.
Selain itu, gerakan tari merak mengandung berbagai nilai religi dan kehalusan budi. Nilai religi digambarkan dari rasa syukur atas keindahan alam, termasuk keindahan makhluk ciptaan Tuhan. Sedangkan nilai kehalusan budi tergambar dalam gerakan yang terstruktur secara rapi, indah, dan baik oleh penari.
Baca Juga: Cerita Seru Della Dartyan Menari Pakai Kemben di Kaki Gunung Slamet
1. Gerakan Kepala
- Gilek: Menggambarkan seekor burung merak ketika menggelengkan kepala. Gilek dilakukan dengan menggelengkan kepala dan leher ke kiri dan kanan serta posisi dagu harus di depan (bergerak lebih dulu).
- Galier: Memutar kepala secara perlahan, terinspirasi dari gerakan burung merak saat menoleh.
2. Gerakan Tangan
- Mucuk: Menyatukan ibu jari dengan jari tengah dan membentuk huruf O (lingkaran)
- Capang: Menekuk salah satu tangan pada bagian siku atau pergelangan tangan
- Ukel: Memutar pergelangan tangan
- Nyawang: Tangan diletakkan di kening, seolah sedang mengamati kejauhan
- Selut: Menggerakkan tangan kiri dan kanan ke arah atas atau depan secara bergantian
- Lontang kanan/kiri: Pergelangan tangan kanan/kiri digerakkan secara bergantian ke arah depan, serta posisi telapak tangan menghadap ke depan
- Tepak bahu: telapak tangan kanan, kiri, atau keduanya menepuk-nepuk bagian bahu
3. Gerakan Kaki
- Srisig: Gerakan dasar di bagian kaki dengan berlari-lari kecil, serta posisi lutut harus sedikit ditekuk dan kaki harus jinjit.
- Risik: Gerakan transisi (peralihan) yang menggambarkan perilaku burung merak saat memekarkan ekor dan membentangkan sayap. Dilakukan dengan berjalan berkeliling sambil menghempaskan selendang ke arah belakang, kemudian diayunkan kembali ke samping atau depan.
- Duduk deku: Kedua kaki dilipat ke dalam (posisinya menyerupai duduk tasyahud awal saat sholat, dan bagian pantat tidak menempel di lantai)
- Seser: Kaki bergerak ke arah kiri dan kanan
- Ngoreh: Salah satu kaki seperti menggaruk-garuk tanah, mencerminkan tingkah laku burung merak saat mencari makan
4. Gerakan Gabungan
- Mincit: Menggerakkan tangan, kaki, dan kepala secara bersamaan. Saat menggerakan tangan kanan, kaki yang bergerak harus kiri, dan begitu sebaliknya.
- Bercumbu: Salah satu kaki di depan kaki yang lain, lalu kedua tangan melakukan gerakan mucuk, dan kepala dalam posisi gilek.
- Tumpang tali: Memutar pergelangan tangan (ukel), sembari sesekali mengibaskan selendang, serta kaki bergerak ke arah depan dan belakang.
Bagian-bagian dari kostum tari merak adalah sebagai berikut:
- Bagian kepala: siger, sanggul, tutup sanggul, bunga sanggul, susumping, dan suweng (anting)
- Bagian tengah: kilat bahu dan gelang tangan
- Bagian badan: apok, beubeur, soder, sinjang, kace, dan buntut merak
Demikian penjelasan lengkap tentang tari merak. Sekarang kalian sudah tahu gerakan dasar tari merak hingga makna dan kostumnya.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi