Cerita Ojol Berburu BTS Meal: Antre 3,5 Jam, Takut Tertular Covid-19, Cuma Dapat Rp12 Ribu

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 09 Juni 2021 | 18:26 WIB
Cerita Ojol Berburu BTS Meal: Antre 3,5 Jam, Takut Tertular Covid-19, Cuma Dapat Rp12 Ribu
Seorang pengemudi ojek daring mengantre untuk mengambil pesanan di gerai McDonald’s Raden Saleh, Jakarta, Rabu (9/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam penelitian berjudul Di Bawah Kendali Aplikasi: Dampak Ekonomi Gig terhadap Kelayakan Kerja “Mitra” Industri Transportasi Online, mereka mengungkap empat temuan menarik.

Pengemudi ojek daring memadati gerai McDonald’s Raden Saleh di Jakarta, Rabu (9/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pengemudi ojek daring memadati gerai McDonald’s Raden Saleh di Jakarta, Rabu (9/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Salah satu temuan yang relevan ialah bahwa perusahaan aplikasi seringkali mengendalikan para ojol. Kondisi ini persis seperti ditemui di industri manufaktur dengan hubungan antara buruh dan pengusaha.

Perusahaan aplikasi membuat penilaian konsumen dalam ekonomi gig ini sebagai acuan untuk menertibkan ojol.

Dengan penilaian konsumen, maka perusahaan platform menerapkan standar kualitas layanan. Ketika para ojol mendapatkan rating 1 karena dianggap salah mengirimkan barang atau berkendara tidak aman atau dianggap tidak ramah, maka para ojol akan mendapatkan sanksi.

Dari kasus ini, Bimo berharap bahwa pihak restoran sebagai penyelenggara kegiatan bisa lebih mengontrol situasi. Mulai dari menyesuaikan pesanan hingga memperhitungkan sarana lain.

Sementara itu, para peneliti dari UGM juga merekomendasikan, untuk memperbaiki kesejahteraan bagi pekerja gig seperti tukang ojek online dapat dilakukan pemerintah dengan mengaturnya dalam undang-undang yang spesifik..

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI