Suara.com - Dengan 70 persen dari Bumi merupakan laut, maka melindungi laut merupakan tanggung jawab seluruh umat manusia.
Di Hari Laut Sedunia ini merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk belajar bagaimana caranya melindungi laut.
Sebab menurut World Economic Forum, beberapa makhluk hidup di laut merupakan sumber makanan bagi manusia, dan laut juga membantu mengatur iklum sumber mata pencaharian.
Sayangnya, kasus pencemaran laut juga kian marak. Sehingga laut perlu dilestarikan untuk kelangsungan hidup ke depannya.
Baca Juga: Hari Laut Sedunia, Ini Sejarahnya
Ruang Guru dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (8/6/2021), mencatat ada empat cara sederhana untuk membantu selamatkan laut. Berikut daftarnya!
Buang sampah pada tempatnya
Sampah yang dibuang ke laut dapat mencemari ekosistem dan kelangsungan laut, sehingga racun sampah bisa mengotori laut.
Berdasarkan data pada tahun 2019, terhitung ada 150 juta ton sampah yang berada di perairan dunia. Maka dari itu, selamatkan laut dengan cara membuang sampah ke tempatnya ya.
Jaga biota laut dengan alat pancing yang ramah lingkungan
Baca Juga: Dirut Telkom Janji Perbaikan Kabel Bawah Laut di Papua Rampung Besok
Dalam menangkap hewan laut ada beberapa tata caranya. Yakni dengan menggunakan alat pancing yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memberikan rekomendasi alat pancing yang ramah lingkungan dibanding cantrang.
Karena, cantrang dapat menyentuh dasar perairan, sehingga ini bisa membahayakan terumbu karang.
Tidak menangkap hewan yang terancam punah
Ada beberapa hewan laut yang banyak dilindungi karena terancam punah, salah satunya penyu laut. Penyu laut dikatakan terancam punah karena kerusakan habitat dan penangkapan ilegal.
Oleh karena itu, diharuskan untuk menjaga dan melestarikan kelangsungan biota laut.
Jangan sentuh terumbu karang
Keindahan terumbu karang yang ada di laut membuat para pengunjung tergoda untuk mengambilnya.
Padahal, terumbu karang tidak boleh disentuh ataupun diambil, dikarenakan dapat berpotensi risiko kematian terumbu karang. Jika terumbu karang mati, ini juga berisiko mengurangi populasi ikan ke depannya.