Suara.com - Penyalahgunaan narkotika atau narkoba mulai banyak terjadi pada kelompok usia remaja dan juga pelajar. Bahkan, lewat data BNN tahun 2018 yang lalu, penyalahgunaan narkoba di usia ini meningkat 3,2 persen atau setara 2,29 juta orang.
Diungkap oleh Mantan Deputi Rehabilitasi BNN Dr. dr. Diah Setia Utami pada acara Penyalahgunaan Narkoba dan Dampaknya Terhadap Kualitas SDM, Senin (7/6/2021), narkoba dapat memengaruhi perilaku seseorang.
Dikatakannya bahwa pengguna narkoba cenderung melakukan tindakan berisiko, bahkan bisa sampai membunuh orang lain. Dan tidak hanya itu, narkoba juga dapat mengubah perilaku seseorang menjadi tidak sesuai, yang bisa memengaruhi kehidupan seksualnya.
Yang paling parah, pengguna narkoba bisa berakhir pada kebingungan dan hilang ingatan.
Baca Juga: Covid-19 Memberi Dampak Buruk pada Kesehatan Mental Remaja, Terutama Perempuan
“Ini yang harus menjadi perhatian kita semua untuk generasi ke depannya. Bagaimana sumber daya nantinya, kalau pasar narkoba terus berkembang di Indonesia?” tanyanya miris.
Tetapi, apakah seseorang yang kecanduan narkoba bisa sembuh? Menurut dr. Diah, pengguna narkoba tidak sepenuhnya sembuh, tetapi bisa pulih dari kebiasaannya.
“Jadi dikatakan sembuh itu tidak mungkin. Tapi kalau pulih iya. Kenapa? Karena kita tidak tahu di otaknya kapan bisa kembali normalnya. Jadi tidak mungkin sembuh selain rehabilitasi,” pungkasnya.