Verrell Bramasta Ngaku Hamili Cewek Cuma Prank, Kenapa Orang Doyan Bikin Konten Jebakan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 07 Juni 2021 | 11:50 WIB
Verrell Bramasta Ngaku Hamili Cewek Cuma Prank, Kenapa Orang Doyan Bikin Konten Jebakan?
Aktris Venna Melinda bersama putranya, Athalla Naufal saat di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (28/12/2020). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan sempat dilontarkan Verrell Bramasta pada sang mama, Venna Melinda. Secara tiba-tiba, mantan Natsha Willona tersebut mengaku selah menghamili seorang perempuan.

Bahkan, ia mengaku bahwa perempuan itu merupakan teman dari Venna Melinda. Dengan merendahkan suara, Verrell Bramasta mengatakan sempat menghabiskan waktu bersama perempuan tersebut. Sampai terjadi sesuatu yang tak diinginkan keduanya.

"Dua minggu lalu kejadiannya. Kami minum-minum. Terus (nama disensor) bilang dia hamil. Katanya anak aku," kata pesinetron Putri untuk Pangeran ini menjelaskan.

Belakangan, Verrell Bramasta mengaku bahwa hal itu ternyata cuma prank yang dilakukannya bersama Boy William. Tentu bukan sekali para pembuat, menghadirkan konten prank.

Aktris Venna Melinda bersama putranya, Athalla Naufal saat di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (28/12/2020). [Suara.com/Alfian Winanto]
Aktris Venna Melinda bersama putranya, Athalla Naufal saat di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (28/12/2020). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tapi sebenarnya kenapa sih orang doyan melakukan prank?

Hingga saat ini pranks belum dipelajari secara menyeluruh, meskipun para peneliti telah menemukan bahwa orang merasa ditipu sebagai pengalaman yang sangat tidak menyenangkan.

Pranks "menggabungkan sejumlah besar teori, berpotensi, tawa," kata Cynthia Gendrich, seorang profesor akting dan penyutradaraan di Universitas Wake Forest yang mengajar seminar tentang mengapa orang tertawa seperti dikutip dari Live Science.

Keunggulan, kejutan, dan pelepasan ketegangan yang lucu mungkin semuanya memainkan peran, katanya.

Humor berbasis prank ini juga didasarkan pada kejutan. Filsuf Henri Bergson mendalilkan bahwa lelucon mengubah manusia menjadi mesin, merusak perilaku otomatis mereka.

Baca Juga: Ya Ampun! Sidak Kantor Kelurahan, Wali Kota Semarang Malah Kena Prank

Gendrich menggambarkan seorang teman kuliah yang mudah terkejut yang akan berteriak dan melompat jika terkejut. Humor membuatnya takut menggambarkan betapa otomatisnya - dan di luar proporsi - reaksinya, kata Gendrich.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI