Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, mengaku babak belur selama beberapa tahun terakhir demi mempertahankan hutan dan alam sebagai tempat tinggal hewan dan tanaman liar.
Hasilnya, ia mengakui sering terlampau rewel dan cerewet kepada para petugas Kementerian LHK di lapangan. Ia lantas memohon maaf dan berterimakasih.
"Terimakasih kepada seluruh jajaran KLHK di tingkat lapangan, di Hari Lingkungan Hidup ini saya minta maaf nya, minta ampun kepada semua jajaran se-Indonesia, karena saya minta betul-betul diperhatikan dan dijaga soal satwa ini," jelas Nurbaya dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 virtual, Sabtu (5/6/2021).
Nurbaya menambahkan salah satu kriteria ia dan para jajaran Kementerian LHK menilai jika lingkungan alam sudah rusak di satu wilayah, ditandai banyak satwa liar yang berkeliaran ke rumah penduduk.
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Anies Ajak Warga Jakarta Matikan Lampu 1 Jam
"Kalau nggak bagus, maka satwanya kelayapan ke luar, karena mau cari makanan di lingkungannya tapi daun nggak ada," ungkapnya.
Lebih jauh, Nurbaya menjelaskan jika pada dasarnya alam sudah sangat menunjang kehidupan para hewan liar ini, ekosistem atau rantai makanannya sudah tersedia secara alami di alam sejak awal. Sehingga keberadaan hewan liar di alam bisa menjaga ekosistem alam bahkan bumi dengan baik.
"Jadi saya babak belur selama beberapa tahun ini memperbaiki dan merestorasi habitat satwa. Selanjutnya satwa dilestarikan dengan cara dikenali dengan baik dan kita jangan ganggu habitatnya," pungkasnya.