Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Saatnya Anak Muda Lakukan Restorasi Ekosistem

Sabtu, 05 Juni 2021 | 13:42 WIB
Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Saatnya Anak Muda Lakukan Restorasi Ekosistem
Hari Lingkungan Hidup Sedunia. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Untuk merayakan hal tersebut, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia mengajak masyarakat umum khususnya anak muda untuk melakukan perubahan dan aksi nyata melalui Social Media Challenge #GenerationRestoration.

Henriette Faergemann Konselor Pertama urusan Lingkungan, Aksi Iklim, Digital dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia mengatakan, Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi pengingat kita untuk selalu menjaga kelestarian bumi.

"Ekosistem yang sehat dapat mencegah kehancuran keanekaragaman hayati. Lingkungan yang terpelihara akan tetap menjadi sumber pangan dan mata pencaharian jika kita menjaga hubungan yang harmonis dengan alam,” imbuh Ibu Henriette dalam acara #EUEnvironmentDay2021 yang digelar Jumat (4/6/2021).

Menurutnya restorasi ekosistem dapat dimulai dimana saja, dan perlu melibatkan banyak pihak sehingga gerakan memulihkan ekosistem dapat berjalan lebih maksimal.

Baca Juga: Hari Bumi, Mari Bersama Jaga Fungsi Paru-Paru Dunia

Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kesadaran publik yang lebih luas, akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, laut dan biodiversitas kita bagi pemulihan ekosistem bumi. Salah satunya seperti berbagai ajakan dari para pegiat lingkungan, para ahli, dan figur publik mengenai inovasi cerdas yang telah mereka terapkan.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmadja menyampaikan apresiasinya atas Gerakan #GenerationRestoration untuk menggugah keterlibatan kaum muda dalam menjaga kelestarian alam.

“Salah satunya adalah melalui program restorasi dan ekosistem gambut serta rehabilitasi mangrove yang rusak,“ ungkapnya.

Terkait topik sektor urban, Ketua Umum Bike to Work Poetoet Soedarjanto mendorong kebijakan untuk mewujudkan transportasi hijau. Setelah lebih dari 15 tahun bersepeda demi kesehatan dan lingkungan, beliau menyerukan untuk menggunakan sepeda tidak hanya di akhir pekan namun juga untuk berangkat kerja.

Sementara Ajeng Kartika Sari mewakili EMPU Sustainable Fashion sekaligus pendiri Lestari & Iconic Kid, menceritakan bahwa bahan pakaian pun turut andil dalam merusak ekosistem, karena itu kita harus pandai memilih bahan yang aman bagi lingkungan.

Musisi dan peneliti, Rara Sekar mengangkat isu pentingnya memanfaatkan lahan sempit di rumah untuk bercocok tanam atau dikenal dengan istilah urban farming, di tengah lingkungan perkotaan.

Dari sektor hutan dan pesisir Hari Kushardanto, Direktur Program RARE Indonesia menyampaikan bahwa makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh bagi ekosistem utamanya kelestarian laut, karena itu sangatlah penting untuk secara kontinu mengkampanyekan praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Joget Jagat Peringati Hari Bumi 2021

Sementara itu, Christian, Manajer Program Hutan Itu Indonesia menekankan bahwa menjaga hutan menjadi bagian dari tugas kita sebagai masyarakat Indonesia. Hal itu mengingat hutan hujan tropis di Indonesia berada diurutan ketiga sebagai yang terbesar di dunia, sehingga perlu berbagai upaya untuk bergerak bersama menjaga hutan kita.

Dari sektor maritim, Nadine Chandrawinata, pendiri Seasoldier menekankan kondisi laut yang memprihatinkan karena dipenuhi sampah plastik.

"Kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan laut, terus dilakukan baik di lautan maupun daratan. Para kaum muda khususnya harus terus berjuang mempertahankan Indonesia sebagai negara kelautan, agar bisa diakui sebagai negara yang bersih dan peduli pada sampah kita sendiri,” tutup Nadine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI