Suara.com - Indonesia berpeluang jalin kerjasama pariwisata dengan Qatar lewat rencana travel corridor arrangement (TCA) yang rencananya membuka kembali jalur penerbangan langsung dari Doha ke Bali.
Belum lama ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno telah lakukan pertemuan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas peluang investasi dan promosi dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ini merupakan langkah cepat kami untuk memperkuat kerja sama bilateral dengan Qatar, yang bidang investasi, perdagangan, serta pariwisatanya telah diakui oleh dunia internasional. Untuk itu, mungkin yang bisa kita lakukan segera adalah membuat MoU," kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Berkat Program Work From Bali, Kunjungan Turis Lokal Naik Hampir Tiga Kali Lipat
Dalam persiapan travel corridor arrangement, lanjut Sandi, Qatar tengah dipertimbangkan untuk bisa membuka kembali penerbangan langsung ke Bali.
"Hal ini harus kita koordinasikan dengan Ibu Menteri Luar Negeri," imbuhnya.
Meski jumlah kunjungan wisatawan dari Qatar ke Indonesia terbilang sedikit, tetapi kebanyakan dari mereka menginap cukup lama.
Data BPS, pada 2019 sebanyak 1.989 wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dan rata-rata menginap antara 6 hingga 29 hari.
Pada 2018, Qatar telah secara aktif berpartisipasi dalam World Conference on Creative Economy yang dilaksanakan di Bali, Indonesia.
Baca Juga: Takut Wisatawan Lokal Lari ke AS, Sandiaga Ingin Terapkan Wisata Berbasis Vaksin?
Dalam kesempatan itu, Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan sambut baik rencana kerjasama antar kedua negara.
Ia mengatakan, perhatian masyarakat Qatar terhadap Indonesia sangat tinggi dari segi sosial dan budaya, tinggal bagaimana perananan Qatar bisa membawa wisatawannya datang ke Indonesia.
"Untuk sektor pariwisata memang belum ada MoU, baru ada MoU mengenai kerjasama investasi pariwisata. Namun, di Qatar ini justru peluang kerja sama yang besar ada di sektor ekonomi kreatifnya, karena pemerintah memiliki dukungan yang kuat terhadap sektor ekraf tersebut," kata Ridwan Hassan.