Suara.com - Situasi pandemi Covid-19 membuat sejumlah ritel mengalami penurnan. Bahkan beberapa minggu menjelang puasa dan hari Raya Lebaran tahun 2021, bahkan ada juga yang harus sampai gulung tikar semenjak pandemi melanda Indonesia.
Fenomena ini sudah tidak asing lagi selama 1 tahun terakhir di mana periode lebaran dan puasa menjadi tidak seramai dulu untuk bisnis ritel. Namun, IUIGA terus tumbuh dan hadir dengan konsep bisnis yang menyediakan produk home living premium langsung dari pabrikan Original Design Manufacturer (ODM) dengan harga transparan.
“Kondisi pandemi membuat adanya pembatasan aktivitas mudik pada lebaran tahun ini. Hal ini membuat perayaan lebaran banyak dilakukan bersama keluarga di rumah masing-masing yang mendorong meningkatnya permintaan produk rumah," ujar William Firman, Managing Director IUIGA Indonesia, dalam keterangannya, Kamis, (3/6/2021).
William menjelaskan bahwa pihaknya sendiri menawarkan pengalaman berbelanja secara online dan teknologi pembayaran tanpa kasir di seluruh outlet. Hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi konsumen di kondisi pandemi.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pencurian Furnitur Rumah Mewah di Kedoya
"Di bulan Mei, kami mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 75,8 persen dibandingkan dengan bulan April 2021,” ujar William Firman.
Bisnis model ODM yang dimiliki IUIGA merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan merek tersebut di Indonesia. Bermitra dengan lebih dari 600 Pabrik ODM dari merek ternama, William menjelaskan bahwa pihaknya dapat memastikan kualitas produk yang dihasilkan sama baiknya dengan merek premium yang sudah ada di pasar.
Produk ini kemudian didistribusikan secara langsung oleh IUIGA tanpa melalui pihak ketiga untuk memastikan biaya yang efisien. Hal ini membuat merek tersebut mampu menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk serupa dari merek premium.
Selain itu, transparansi harga ini membuat IUIGA menjadi satu-satunya ritel yang memberikan informasi produk kepada konsumen secara lengkap mulai dari profit sampai harga komparasi dari merek premium yang menggunakan pabrikan yang sama.
“Dengan menggunakan bisnis model ODM, Kami memotong jalur distribusi konvensional dan memberikan value for money yang lebih baik kepada konsumen. Harga jual produk kami di kisaran 1,25 sampai 2,5 kali harga pokok produksi sedangkan merek premium di pasar bisa sampai 8-15 kali,” ujar William Firman.
Baca Juga: SCH Bersama Asmindo Gelar Pameran Furnitur dan Craft Terbesar di Yogyakarta
Sebagai pelopor bisnis model ODM di Asia Tenggara, William menjelaskan bahwa pihaknya telah banyak dikenal melalui produk-produk rumah yang tahan lama dan bermanfaat dengan harga terjangkau. Desain produk yang unik dan minimalis dengan dominasi warna putih juga telah menjadi salah satu ciri khas IUIGA.
“Kami bersyukur masih dapat bertumbuh dan melakukan ekspansi bisnis di situasi sulit seperti sekarang khususnya untuk industri ritel. Melalui dukungan inovasi teknologi yang dimiliki IUIGA, kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk rumah berkualitas dengan pengalaman berbelanja yang nyaman dan aman,” ujar William Firman, Managing Director IUIGA Indonesia.