Suara.com - Pemerintah Meksiko menuding merek fesyen ZARA melakukan perampasan budaya. Mereka mengklaim bahwa ZARA menggunakan motif tradisional yang didesain oleh orang pribumi.
Tudingan tersebut dibuat langsung oleh Kementerian Kebudayaan Meksiko lewat akun Twitter resmi dan ditandatangani oleh Menteri Kebudayaan, Alejandro Frausto.
Label ZARA dituding menggunakan motif khas komunitas Mixteca asli San Juan Colorado dalam kreasi midi dress mereka. Di mana dress ini dihiasi motif bordir cantik warna hijau.
Menurut Kementerian Kebudayaan, motif itu mencerminkan simbol leluhur yang terkait dengan lingkungan, sejarah, dan pandangan masyarakat. Sehingga sangat sakral bagi mereka.
Baca Juga: Fashion Item Lokal yang Mendunia, Kamu Pasti Mengira Produk Luar
Pihak label ZARA pun akhirnya buka suara perihal tudingan ini. Inditex selaku perusahaan induk ZARA menegaskan bahwa mereka tidak bermaksud mencuri budaya siapa pun.
"Desain yang dimaksud sama sekali tidak dipinjam atau dipengaruhi oleh seni orang-orang Mixtec di Meksiko," jelas pihak Inditex dilansir The Guardian, Kamis (3/6/2021).
ZARA bukan satu-satunya merek fesyen yang dituding melakukan perampasan budaya Meksiko. Ada dua label lain yang juga mendapat tudingan serupa, yakni Anthropologie dan Patowl.
Pemerintah Meksiko menuduh Anthropologie menggunakan desain bordir yang dikembangkan komunitas Mixe Santa Maria Tlahuitoltepec dalam produk celana pendek mereka.
Sedangkan, merek Patowl dituding bordiran dalam blus bunga mereka telah menyalin motif dari komunitas Zapotec di San Antonino Castillo Velasco.
Baca Juga: Konten Fashion dan Kecantikan Meningkat, TikTok Ajak UKM Promosi
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya Meksiko membuat tudingan perampasan kekayaan budaya kepada label mode. Pada November 2020 lalu, pemerintah Meksiko menuding desainer Isabel Marant menggunakan pola buatan komunitas Purepecha.