Ngeri, Ada Tren Gantung Leher di China untuk Redakan Sakit Punggung

Rabu, 02 Juni 2021 | 18:10 WIB
Ngeri, Ada Tren Gantung Leher di China untuk Redakan Sakit Punggung
Ngeri, Ada Tren Gantung Leher di China untuk Redakan Sakit Punggung. (Dok: Oddity Central)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi menggantung leher dengan tali yang menyangga dagu bisa sangat berbahaya, bahkan bisa mematikan. Namun nyatanya aksi ini sedang tren di China, dan dilakukan oleh para lanjut usia (lansia) atau pensiunan untuk mengobati sakit punggung.

Dalam prosesnya, tali kekang khusus menyangga dagu dan lehernya yang membuat tubuh menggantung di udara. Selanjutnya tubuh diayunkan ke depan dan ke belakang dengan pola melingkar.

Adapun tali digantungkan ke pohon-pohon yang ada di taman, atau bisa juga diikat ke jeruji besi latihan sit up di luar ruangan. Faktanya, tren olahraga ini ternyata sudah menjamur di Provinsi Liaoning, China selama beberapa tahun terakhir.

Ngeri, Ada Tren Gantung Leher di China untuk Redakan Sakit Punggung. (Dok: Oddity Central)
Ngeri, Ada Tren Gantung Leher di China untuk Redakan Sakit Punggung. (Dok: Youtube/)
  )

"Kebiasaan ini sudah menyembuhkan masalah tulang belakang saya, sehingga tidak perlu minum obat lagi. Aku bahkan bisa tidur siang saat bergantung di tali dan ini sangat nyaman," jelas seorang wanita tua, yang setiap harinya melakukan aktivitas ini selama 30 menit, mengutip Odditycentral, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Ngeri! Anjing Pitbull Serang Brutal Nenek Penderita Demensia Hingga Tewas

Aktivitas ayunan leher ini, ditemukan oleh warga bernama Shenyang Sun Rongchun sejak 2017 dan perlahan digunakan untuk meringankan sakit leher. Ia sangat senang dengan hasilnya, dan mulai merekomendasikan aktivitas ini ke orang lain, sehingga lelaki berusia 57 tahun itu adalah pencetus tren olahraga kontroversial ini.

Sayangnya para ahli memperingatkan jika klaim meredakan sakit punggung ini tidak terbukti secara ilmiah. Aktivitas ini dikhawatirkan bisa menyebabkan cidera tulang belakang serius, bahkan kelumpuhan.

Perlu diingat, jika leher manusia hanya bisa menahan beban maksimal 25 kilogram, sehingga menahan beban beberapa kali lipatnya dalam waktu yang lama sambil menggerakan tubuh tidaklah aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI