Suara.com - Anggaran keuangan setiap individu bisa saja berbeda. Bagi kamu yang baru saja punya penghasilan sendiri dan ingin belajar cara menyusun anggaran keuangan, tak perlu bingung.
Tapi sebelumnya, kamu harus menyadari bahwa menyusun anggaran keuangan bukan berarti harus super hemat demi meminimalisir pengeluaran. Perencana Keuangan Finansialku Juan Mahir menyampaikan bahwa menyusun anggaran keuangan bukan berarti agar cepat kaya raya.
"Tapi agar kita bisa melihat bahwa yang mana pos yang harus diprioritaskan. Perencanaan keuangan itu memang bukan menjadikan kita kaya, tetapi sebagai petunjuk arah ke mana kita akan melakukan strategi untuk mencapai tujuan keuangan," jelasnya dalam webinar daring, Selasa (1/6/2021).
Ia membagikan tips membuat anggaran keuangan dengan membaginya ke dalam tiga pos pengeluaran. Yakni, kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.
Baca Juga: Cara Cerdas Kelola Dana Travelling yang Tak Terpakai karena Pandemi
Pengeluaran wajib berupa membayar hutan atau cicilan juga sedekah atau pembiayaan ruin keagamaan. Jika sudah mulai menabung, bisa masuk dalam pos wajib juga. Ia menyarankan agar menabung untuk persiapkan dana darurat. Disebut pos wajib, sehingga pengeluaran atau menyisihkan uang sebaiknya dilakukan sejak awal mendapatkan penghasilan.
"Kemudian kita sisihkan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya makan, kebutuhan rumah tangga, dan lain-lain," imbuhnya.
Sementara pos keinginan berupa kebutuhan tersier yang tidak mendesak atau di luar kebutuhan harian. Contohnya, beli ponsel baru, mulai cicilan motor, atau lainnya.
"Kalau memang misalnya ternyata hanya stop sampai dengan kebutuhan, keinginan tidak bisa terpenuhi, saya tidak hilangkan, tapi ditunda," katanya.
Membuat tiga pos anggaran keuangan itu merupakan cara paling sederhana yang bisa dilakukan. Lebih rinci, Juan mengatakan, bisa saja sejak awal langsung dialokasikan besaran persentase untuk setiap pos.
Baca Juga: Hemat Selama Pandemi, Ini Cara Cerdas Alokasi Dana Travelling Tak Terpakai
"Misalnya 20 persen untuk tabungan, 30 persen untuk hutang, 40 persennya untuk biaya hidup atau gaya hidup. Tapi yang terpenting kita harus tahu dulu tujuan kita mau kemana," pungkasnya.