Negara Dunia Terapkan Pariwisata Berbasis Vaksin, Indonesia Mau Ikut?

Rabu, 02 Juni 2021 | 15:06 WIB
Negara Dunia Terapkan Pariwisata Berbasis Vaksin, Indonesia Mau Ikut?
Pengunjung berdiri di depan peta kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta, Rabu (26/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsep pariwisata berbasis vaksin mulai dilakukan oleh sejumlah negara di dunia. Dengan biaya tambahan, Anda bisa berwisata sekaligus mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Konsep ini sudah diperjualbelikan para agen wisata ke beberapa kota di Amerika Serikat (AS). Lantas, bisakah kebijakan ini diterapkan di Indonesia?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sedang membahas dengan tim internal di Kemenparekraf, karena ia sadar langkah ini akan membuat wisatawan mengeluarkan budget yang lebih besar.

"Karena sayang potensi luar biasa masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan vaksin harus membayar sekaligus berwisata. Padahal paket wisata vaksinnya, boleh dibilang Rp 10 hingga Rp 20 juta, tapi akhirnya pengeluaran mereka jadi jauh lebih besar," ujar Menparekraf Sandiaga dalam acara Weekly Press Briefing, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Negara Bagian AS Ini Siapkan Hadiah Senjata kepada Warganya yang Divaksin Covid-19

Usulan pariwisata berbasis vaksin di Indonesia juga disampaikan dalam bentuk proposal oleh para pelaku pariwisata, seperti travel agen, pengusaha perhotelan, kuliner dan lain sebagainya. 

"Kami sendiri mendapatkan proposal dari beberapa pelaku pariwisata, mungkin nggak dibuat seperti itu (pariwisata berbasis vaksin) di Indonesia. Sehingga potensi masyarakat kita yang ingin mendapatkan vaksin bisa diarahkan ke Bintan, ke Bali dan sebagainya," ungkap Sandiaga.

Meski begitu, Sandiaga memastikan jika pariwisata berbasis vaksin ini harus mempertimbangkan konsep vaksin public good, yakni vaksin harus bisa diakses siapapun yang membutuhkan khususnya mereka yang berisiko tinggi alami gejala parah saat terinfeksi Covid-19, karena itulah kebijakan ini harus dibahas secara mendetail.

"Namun bisa dibungkus paket wisata di beberapa destinasi yang sangat membutuhkan kunjungan dari wisatawan, nanti akan kita diupdate terus," pungkas Sandiaga.

Sementara itu 2 minggu lalu, sudah ramai pemberitaan agen wisata mengiklankan paket wisata berbasis vaksin di AS untuk melakukan perjalanan ke Los Angelers dan New York. Paket ini diiklankan ATS Vacations, salah satu agen wisata di AS.

Baca Juga: Lawan Pandemi, Begini Strategi Percepat Vaksinasi Covid-19 Dengan Bantuan Teknologi

Adapun paketnya berkisar antara Rp 19,98 juta hingga Rp 39,9 juta, yang di dalamnya termasuk tiket pesawat, hotel, biaya masuk tempat wisata, dan pemandu perjalanan.

Bahkan setiap wisatawan yang membeli paket tersebut juga berhak memperoleh vaksin Covid-19 merek Johnson and Johnson.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI