2. Hygiene dan perawatan rambut yang buruk
"Banyak juga yang hygiene tidak baik, nggak pernah mencuci wajah, pegang-pegang wajah, pergi kerja terutama tempat yang berdebu kemudian pulang enggak cuci wajah, tidak melakukan double cleansing. Perawatan rambutnya juga jelek, jarang dikeramas, jarang dibersihkan, lalu rambutnya sampai kena ke wajah. Itu sangat bisa menyebabkan bruntusan," papar dr Richard.
Jika dilihat lebih detail, anatomi bruntusan berisi seperti cairan yang merupakan penyumbatan kelenjar minyak. Di dalamnya terdapat bakteri yang bisa saja didapat dari rambut jika kebersihannya tidak terjaga kemudian menyebar ke kulit.
Cara Pengobatan:
Dokter Richard mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan, baik pada kulit wajah juga rambut. Selain itu jangan sering memegang wajah jika tangan tidak dalam keadaan bersih. Perawatan rambut juga harus tepat.
"Hati-hati dalam penggunaan pomade, minyak rambut karena itu bisa menyumbat pori-pori di wajah menyebabkan kelenjar sebum di wajah jadi lebih aktif sehingga mudah tersumbat," ucapnya.
Baca Juga: dr Richard Lee Ungkap 5 Bahan Alami yang Bisa Hilangkan Flek dan Wajah Jadi Glowing
3. Pemakaian skincare
Menurut dokter Richard, ada tiga tipe orang dalam pemakaian skincare.
Tipe pertama, cara pakai yang salah, overdosis pemakaiannya dan alergi.
"Cara pakai ini penting banget. Kalau skincare yang sudah benar, sudah BPOM, tapi cara pakainya salah akan menyebabkan beruntusan. Contohnya krim malam dipakai pagi, krim pagi dipakai malam, atau kalau petunjuknya 3 hari sekali, dipakainya setiap hari, scrub wajah yang katanya 2 minggu sekali dipakainya setiap hari. Itu akhirnya menimbulkan reaksi pada kulit," paparnya panjang lebar.
Produk skincare semahal dan sebagus apapun, kata dr Richard, jika pemakaiannya tidak tepat juga akan menyebabkan bruntusan.
Tipe kedua, overdosis dalam pemakaian skincare. Memakai produk skincare terlalu banyak tidak akan membuat kulit wajah jadi lebih cepat putih, mulus, bersih. Dokter Richard mengingatkan bahwa skincare juga merupakan zat aktif yang merupakan obat bagi kulit. Sehingga tentu ada dosis atau batasan dalam penggunannya.
Baca Juga: Demi Bahagiakan Suami, Tyas Mirasih Fokus Rawat Wajah
Tipe ketiga, alergi. Akan tetapi hal ini, kata dr Richard, sulit dideteksi sebab seseorang biasanya yang menyadari bila dirinya alergi. Alergi pada beberapa orang juga berbeda-beda. Ada yang alergi alkohol, titanium dioksida, maupun silikon.
"Kalau menurut saya, ini alergi yang paling terakhir yang dicurigai. Pertama cari tahu dulu apakah kebersihan kita bagus atau enggak, cara pakai skincare betul atau enggak, berlebihan atau nggak. Kalau semuanya dirasa tidak, berarti kemungkinan ada alergi," ucap dr Richard.