Suara.com - Nama Cindy Levina semakin populer di telinga masyarakat Indonesia saat ini. Tak cuma punya paras cantik, Cindy juga populer karena gaya hijabnya.
Ya, gaya hijabnya yang anggun sekaligus modis membuatnya dijadikan rujukan fashion hijab masa kini. Lalu, siapa sih sebenarnya Cindy Levina?
Berasal dari Bandung, Cindy merupakan seorang selebgram dengan konten fashion dan kecantikan. Mulai dari tips fashion untuk wanita hijab, hijab tutorial, tips make up dan beauty hack ala dirinya. Hal itu karena, aku Cindy, bidang fashion dan kecantikan dekat dengan bidang yang ia gelutinya sejak remaja, yaitu dunia modeling.
Tapi, saat Cindy ditanya soal rahasia ia bisa menjadi selebgram, Cindy mengaku hal itu terjadi secara tidak sengaja.
Baca Juga: 5 Potret Masa Kecil Selebgram, Awkarin Stylish Sejak Dini
"Awalnya itu, di tahun 2014, saya dimintai tolong teman untuk bantu promosi produk hijab dan makanannya di akun instagram pribadi aku. Tapi nggak disangka, setiap posting produk, banyak yang nge-like dan follower aku naik," kenang Cindy, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Melihat hal itu, pemilik akun @cindylevinaa pun berinisiatif kembali membuka bantuan promosi kepada teman-temannya untuk diunggah di akun IG pribadinya lagi. Tak dinyana, pasca semua produk itu diunggah, follower Cindy kembali naik.
Apalagi setelah Cindy menyelingi konten tips dan trik tentang fashion dan beauty di feed instagramnya. Kenaikkan sangat pesat.
Mula-mula hanya 5 ribu follower, lambat laun bertambah menjadi puluhan ribu follower, dan akhirnya mencapai ratusan ribu.
"Dan setelah itu, ada manajemen influencer yang ngajak aku gabung. Setelah aku putuskan buat gabung, barulah brand-brand mulai masuk dan dari sana aku baru merasakan endorse-an yang dibayar. Dan aku jadi semangat (bikin konten)," terang wanita kelahiran 10 Oktober 1995 ini.
Baca Juga: Panas! Denise Chariesta Tantang Uya Kuya Ketemu di TV: Lo Pikir Gue Bodoh?
Lebih dalam, Cindy menuturkan bahwa konten-konten hijab tutorial dan tips make up-nya yang berhasil mengangkat namanya. Konten video tips make up no make up look-nya dan hijab tutorial pashmina yang simple viral di sosial media. Hal inilah, kata Cindy, yang mengantarkannya hingga di posisi sekarang.
"Kalau aku ‘tarik’ ke belakang, apa yang bisa aku pelajari dari perjalananku, adalah, karena upaya memberikan konten-konten bermanfaat ke orang-orang, terkait kebiasaan kita, sisi unik kita dalam diri kita, secara terus menerus atau konsisten. Karena dari konsistensi itu akan memunculkan reputasi dan akhirnya muncul peluang. Jadi, segala sesuatu itu soal konsistensi sih menurut aku," terang Cindy.
Tak sampai di situ, sisi entrepreneurship dari wanita kelahiran Bandung ini juga menarik dibahas. Karena Cindy rupanya tak hanya pandai mempromosikan produk orang lain. Tapi juga brand yang ia buat, yaitu Clevina.
Ya, Cindy – yang baru berumur 22 tahun di tahun 2014– memberanikan diri membuat brand sepatu berbekal eksistensinya di instagram serta hobinya mengoleksi sepatu, dan hasilnya berbuah manis.
"Waktu pertama kali rilis itu aku modalnya 5 juta, dan entah momennya lagi pas, saat itu brand-ku berhasil naik. Sepatuku laku sampai ribuan pasang. Dan omset bisa itu menyentuh ratusan juta,” terang wanita yang telah memiliki dua anak ini.
Setelah produk awalnya jadi best seller tersebut, Cindy pun memutuskan untuk menseriusi bisnisnya. Mulai dari aspek kemasan, modelnya, sampai strategi marketingnya. Hingga 6 tahun berdiri, Cindy mengaku bahwa sejauh ini telah merilis 80-an sepatu ke pasaran dan selalu laris manis.
Namun demikian, Cindy mengaku usahanya agak menurun di masa pandemi ini, khususnya di tahun 2020. Ia mengaku, pandemi berdampak cukup besar bagi bisnisnya dan cukup membuat ia pusing. Sebab saat pandemi corona datang, Cindy baru merilis produk yang akhirnya produk tersebut hanya menumpuk di gudang.
Tetapi Cindy pun tak lantas menyerah. Menurut Cindy ketimbang dengan pasrah, ia lebih suka mencari solusi atas kondisi tersebut. Karena menjalani bisnis sepatu, akunya, merupakan passion-nya yang bisa bermanfaat bagi dirinya diri sendiri dan orang di sekitarnya.
Dan jalan keluar yang ia tempuh saat itu ialah membuat sale di momen tertentu, salah satunya di bulan ramadhan 1442 H kemarin yang hasilnya membuat membuat stok di gudang keluar semua.
"Pada akhirnya sih aku sadar bahwa apa yang aku jalani ini passion aku, makanya aku nggak nyerah. Aku memang suka (bisnis sepatu). Karena memang suka, jadi happy menjalaninya. Apalagi pas bikin sepatu baru banyak suka, jadinya pingin lagi dan lagi. Termasuk juga jadi content creator, aku happy juga. Tampil depan orang, bicara di depan kamera, ialah hal yang sudah aku lakukan sejak modeling dulu. Makanya, tetap aku jalani sampai sekarang ini," tutupnya.