Suara.com - Di tengah tren desain interior minimalis yang tampaknya belum mau beranjak pergi, perkembangan desain minimalis sendiri menarik untuk ditelusuri. Dimulai dari kepopuleran gaya Scandinavian beberapa tahun ke belakang, kemudian beranjak menjadi industrial, sampai gaya interior minimalis populer saat ini yaitu Japandi (Japanese-Scandinavian).
Seperti namanya, Japandi merupakan perpaduan gaya dari Jepang dan Skandinavia yang menghasilkan desain interior yang mengedepankan simplisitas, efisiensi, multifungsionalisme, dan kehematan ruang (space-saving).
Idealnya, Japandi bisa terasa manfaatnya secara estetika dan fungsional bila rumah dibangun dan didekorasi sejak awal dengan pengaruh Japandi. Begitu juga dengan merombak atau merenovasi total hunian Anda.
Meskipun begitu, di tengah situasi pandemi yang tidak pasti saat ini, mengeluarkan biaya besar untuk renovasi tampaknya kurang bijak. Selain biaya, merenovasi rumah secara besar-besaran juga butuh banyak perencanaan dan pertimbangan. Proses ini juga memakan waktu yang tidak bisa diurus oleh sebagian orang. Belum lagi, pertimbangan apakah selama rumah di renovasi, Anda dan keluarga harus pindah sementara.
Baca Juga: Menelusuri Inspirasi Rumah Bertema Japandi yang Nyaman
Tak ayal, bukan berarti rumah berdesain Japandi itu mustahil untuk direalisasikan. Tanpa pembangunan atau renovasi mayor, Anda juga bisa menghadirkan nuansa Japandi yang khas pada hunian.
Dekoruma punya beberapa kiat untuk menghadirkan nuansa Japandi dengan usaha yang minim, tapi dengan hasil yang maksimal. Simak langkah-langkahnya berikut ini.
1. Hadirkan Warna Putih dan Kayu yang Dominan
Berbicara soal Japandi, warna putih dan kayu adalah dua elemen desain yang khas Japandi. Apabila dua elemen ini diaplikasikan ke dalam interior, nuansa Japandi bisa langsung ketara tanpa usaha yang rumit. Anda bisa mulai dengan mengecat ulang dinding ruangan menjadi putih.
Kemudian, hadirkan elemen kayu berwarna light dan medium melalui furnitur-furnitur seperti meja makan, kursi kayu, rak ambalan, atau furnitur-furnitur lain yang berdiri sendiri dan mudah dipasang.
Baca Juga: Ingin Dekorasi Rumah, Ini 8 Tips dari Desainer Interior
Anda bisa juga memasang vinyl untuk memberikan efek kayu di lantai. Vinyl merupakan alternatif parkit kayu yang lebih terjangkau dan mudah dipasang. Dengan begitu, Anda bisa dengan mudah menampilkan dua karakteristik utama Japandi ini.
2. Hidupkan Ruangan dengan Tanaman
Kayu dengan warna dan teksturnya juga memberikan kesan yang hangat dan natural dalam desain Japandi. Alami juga merupakan nuansa yang khas Japandi. Oleh karenanya, Anda juga bisa mulai menambahkan tanaman-tanaman dalam ruangan untuk memberikan suasana alami yang lebih terasa.
Tanaman-tanaman indoor yang bisa Anda pilih adalah yang punya tampilan menarik dan mudah dirawat. Seperti monstera, anthurium, jade plant, sirih gading, atau lidah mertua. Tanaman-tanaman ini juga mudah didapat dan bisa ditaruh dalam pot kecil untuk diletakkan di atas meja kopi atau berada dalam pot yang lebih besar untuk ditaruh di lantai sebelah meja TV.
3. Biarkan Cahaya Matahari Masuk
Dua cara tadi berhubungan dengan cara ketiga ini. Putih sebagai warna utama dalam ruangan berdesain Japandi akan memberikan kesan yang terang dan lapang apabila mendapat pencahayaan alami dari sinar matahari. Tanaman yang ada di dalam rumah pun bisa tumbuh optimal dengan paparan sinar matahari rutin.
Untuk itu, seberapapun ukuran jendela di rumah, pastikan untuk tidak terlalu sering menutup tirainya. Jika sinar matahari dirasa terlalu menyilaukan, Anda mungkin bisa memasang gorden transparan untuk mengurangi intensitasnya. Namun, cahaya matahari tetap bisa masuk.
4. Pasang Furnitur Multifungsi yang Mudah Didapat
Multifungsionalitas juga menjadi salah satu karakteristik Japandi yang berkaitan dengan upaya penghematan ruangan atau space-saving. Tren space-saving pun membuat banyak tersedianya furnitur-furnitur multifungsi yang bisa dibeli dan dirakit sendiri oleh siapapun.
Misalnya rak kabinet penyimpanan terbuka yang bisa jadi pembatas ruangan sekaligus. Kemudian, sofa yang bagian bawah dudukannya bisa diangkat dan dijadikan ruang penyimpanan, dan masih banyak lagi.
Furnitur-furnitur ini mudah ditemukan di toko-toko furnitur. Tentunya, bisa Anda rakit sendiri dan pasang di rumah tanpa perlu jasa profesional.
5. Minim Furnitur Bukan Berarti Kurang
Salah satu tujuan Japandi adalah menghadirkan ruangan yang terasa lapang dan punya ruang gerak yang leluasa. Caranya dengan menerapkan prinsip esensialisme pada interior Japandi. Caranya dengan menggunakan furnitur yang tepat guna dan multifungsi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Furnitur yang tepat guna berarti memasang furnitur yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi yang dicari. Juga, ukurannya yang disesuaikan dengan kenyamanan dan jumlah anggota keluarga.
Dengan demikian, minim furnitur bukan berarti kurang. Prinsip less is more diterapkan di sini, bahwa dengan furnitur yang esensial, banyak ruang yang bisa dihemat. Maka dari itu, Anda bisa mulai mengurangi furnitur yang dirasa tidak terlalu penting dan berfungsi.
Bagaimana? Tidak terlalu sulit, bukan? Japandi dengan kesederhanaannya justru menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang mengerti dan mengapresiasinya.
Artikel terkait:
Desain Rumah Japandi Modern, Hunian Tetap Nyaman di Era New Normal
Desain Rumah Japandi Ini Bikin Kamu Nggak Ingin Keluar Rumah
6 Ide Partisi Ruangan Multifungsi dan Estetik Ala Japandi
Published by Dekoruma |