Suara.com - Masih dalam suasana Lebaran, ternyata hidangan spesial Idul Fitri tak melulu rendang dan opor lho. Di Semarang ada sajian khas ini bernama Kupat Jembut.
Kendati namanya sedikit terdengar menggelikan, namun kenyataanya Kupat Jembut menjadi salah satu hidangan Lebaran yang harus ada, guna memeriahkan momen Syawalan.
Fakta tentang kuliner Kupat Jembut khas Kampung Jaten, Semarang, belum lama ini dibagikan oleh akun Instagram @infokejadiansemarang.
Sajian Kupat Jembut ini ialah ketupat dengan isian tauge atau kecambah, kelapa hingga lombok. Ketupat diisi penuh sampai isian di dalamnya terlihat dari luar.
Baca Juga: PSIS Semarang Klaim Kaesang Antusias Soal Uji Coba dengan Persis Solo
Umumnya Kupat Jembut tersebut menjadi hidangan pendamping opor ayam atau sajian berkuah lainnya. Ada pula yang menyebutkan bahwa Kupat Jembut ini dihadirkan setelah 7 hari setelah perayaan Lebaran alias masih di bulan Syawal.
"Kupat istimiwir khas Semarang ini hanya muncul pada saat Idul Fitri untuk memeriahkan syawalan di Kampung Jaten Cilik. Diawali dengan pesta petasan sejak selepas salat subuh,"ungkap admin akun @infokejadiansemarang.
"Kemudian, anak-anak dari Kampung Jaten Cilik langsung keluar rumah dan berebut ketupa berisi sayuran ini. Tradisi bagi ketupat ini sudah ada sejak tahun 1950an, setelah warga asli Jaten Cilik kembali ke kampungnya pasca mengungsi akibat perang dunia,"imbuhnya.
Hingga kekinian, belum diketahui secara jelas asal usul disebutnya hidangan Kupat Jembut ini.
Beberapa orang meyakini, pemberian nama hidangan tersebut disebabkan oleh wujud ketupat yang diisi penuh dengan sayuran.
Baca Juga: Lilin Penyebab Kebakaran di Sam Poo Kong Dipercaya Datangkan Rejeki
Salah satu sayuran pada ketupat tersebut ialah tauge yang konon wujudnya mirip rambut kemaluan.
Agar tak terlalu vulgar, beberapa warga Kampung Jaten tak jarang menyebut hidangan ini dengan nama lain yakni Kupat Tauge.
Wah, jadi bagaimana? Anda tertarik untuk mencicipi Kupat Jembut khas Semarang ini?